jpnn.com - BATUBARA - Haidir Mustafa alias Idir (39), pria yang mengaku telah memerkosa 15 wanita, punya kakak ipar bernama Pa (60).
Nah, dari mulut Pa ini, Metro Asahan (grup JPNN), mendapat cerita bagaimana Idir menjalankan aksinya.
BACA JUGA: Target Perkosa 30 Nenek dan Janda
Diceritakan Pa, dia bersama Ni diiming-iming oleh Idir untuk memeroleh bantuan sembako dari salah seorang caleg.
“Kami diiming-imingi akan diberi bantuan sembako, seperti gula, minyak goreng, beras, kain, dan sebagainya. Tersangka mengaku tim sukses salah satu caleg yang akan membagi-bagikan sembako kepada warga,” kata Pa, yang mendampingi Ni.
BACA JUGA: Setelah Perkosa, Preteli Perhiasan Korban
Diterangkan Pa, Sabtu (1/2) dia dan Ni dijemput Idir dari rumah adik iparnya, Ro (50) di Dusun VI, Desa Simpang Gambus, Limapuluh.
Idir mengajak Ni dan Pa untuk datang ke acara pembagian sembako oleh salah satu caleg. Keduanya dibonceng Idir menggunakan sepedamotor.
BACA JUGA: Diperkosa setelah Diming-imingi Sembako
Saat melintas di perkebunan kelapa sawit di Tanah Gambus, Pa disuruh turun dari sepedamotor. Oleh Idir, Pa diminta menunggu mereka di perkebunan tersebut. Lalu Idir pergi membawa Ni.
“Saya ditinggal di kebun sawit, sementara Ni dibawa. Tapi saya tidak tahu ke mana Ni dibawa. Setelah ditinggal, saya meminta tolong kepada seseorang yang mengembala lembu di kebun itu. Saya minta tolong untuk dipinjamkan uang Rp10 ribu. Uang itu saya gunakan untuk ongkos pulang,” ujarnya.
Tiba di rumah, Pa melapor kepada keluarga dan mereka langsung membuat laporan mengenai hilangnya Ni ke Mapolres Batubara. Ni baru ditemukan Rabu (5/2) sekira pukul 02.00 WIB di perkebunan kelapa sawit Gunung Bayu, Simalungun.
Ia mengaku tidak menyangka Idir tega berbuat keji kepada Ni, dengan memerkosa dan meninggalkannya di tengah perkebunan. Apalagi Ni mengalami keterbelakangan mental. (mag-09/sam/jpnn/habis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dalami Ilmu Hitam, Perkosa 15 Nenek-nenek
Redaktur : Tim Redaksi