Tak Niat Jadi Penyanyi

Senin, 06 April 2009 – 08:43 WIB
KEBERADAAN Afgan di blantika musik tanah air sepertinya akan menemui sainganKehadiran penyanyi pendatang baru Vidi Aldiano telah menambah warna tersendiri

BACA JUGA: Nyaman Bersandal Jepit

Padahal sebelumnya ia sempat bercita-cita menjadi seorang dokter


Bertambah usia, maka seseorang akan semakin dewasa dalam menjalani karir dan kehidupannya

BACA JUGA: Risih Predikat Duren

Hal itu juga diharapkan oleh Vidi Aldiano ketika merayakan hari ulang tahunnya yang ke-19
Dia sangat berharap seluruh cita-citanya akan dapat segera menjadi kenyataan seiring dengan perjalanan hidupnya kini

BACA JUGA: Tora Bingung, Ifan Golput

“Di umur yang ke 19 ini aku ingin mencapai impianku dulu,” ujarnya ketika ditemui di Tanah Kusir, Jakarta.

Sejak kecil, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro itu dibesarkan oleh keluarga yang mencintai musikKarena neneknya merupakan salah seorang pemusik dan yang paling terdekat adalah ibunya yang merupakan guru les musikTidak heran bila sejak usia 3 tahun ia sudah mahir memainkan tuts piano bahkan sempat menyandang juara ke-2 lomba menyanyi tingkat anak-anak

Namun, pemuda yang tengah mengenyam semester satu di Universitas Pelita Harapan tersebut belum terpikir untuk menjadi seorang penyanyiPasalnya, sejak kecil dirinya selalu berkonsentrasi terhadap pendidikannyaKarena itu, sempat terlintas dipikirannya untuk menjadi seorang dokterWalaupun beberapa kali menyabet tangga juara dalam berbagai perlombaan menyanyi dari tingkat dasar hingga remaja.

"Aku belum kepikiran untuk berprofesi sebagai seorang penyanyi waktu ituPadahal aku (sempat) bercita-cita untuk menjadi seorang dokter (anak),” bebernya.

Meski sejak kecil, pria kelahiran 29 Maret 1996 itu sudah pandai menyanyikan sebuah lagu, namun sampai dua tahun yang lalu, belum terlintas di pikirannya untuk menjadi seorang biduanTapi dorongan yang diberikan oleh kawan-kawannya dan keluarga, barulah ia memberanikan diri menjual suaranya kepada khalayak"Pertama sempat ditawarin untuk langsung buat album, tapi ternyata bisa diterima oleh masyarakat.”

Padahal, sewaktu usianya masih empat tahun, bersama dengan saudara dan teman dekat ayahnya sempat membuat video klip untuk koleksi pribadi
"Memang hobi aku hobi banget (nyanyi) dari kecil, beberapa temen juga mendorong aku untuk rekamanLalu aku sampaikan sama ayah, dia pun juga mendukungBahkan mencarikan orang buat aku agar menciptakan lagu dan bernyanyiKebetulan dia kan temannya banyak, jadi mudah menemukannya,” tuturnya.

Tak lama kemudian, dirinya dikenalkan kepada gitaris dan penulis lagu Indonesia, TohpatiBersamanya, dia ditawarkan beberapa lagu lama untuk dinyanyikan ulang olehnya dan yang disukaiKemudian anak pertama dari tiga bersaudara itu menerima dua buah untuk dinyanyikan dan mempopulerkannya kembali.

Namun proses pembuatannya memakan waktu yang cukup lama sendiriSebab, dua tahu lalu dirinya masih duduk di bangku kelas tiga SMA dan mendekati ujian nasionalLulus dari sana bersama dengan Tohpati sebagai music director-nya, dia harus memperbaiki kembali aransemen musiknya.

"Prosesnya sendiri memakan waktu yang lamaSebelum keluar aku harus mencari bahan, lalu me-retake ulang dan mengarasemen lagu ituTahun 2007 aku ditemani tohpati dan memulai rekaman, lalu disuruh mencari dua lagu lama yang paling aku sukaLalu aku pilih Cinta Jangan Kau Pergi oleh Sheila Majid dan Pelangi Di Malam Hari,” terangnya.

Menyanyikan lagu lama yang pernah dinyanyikan beberapa penyanyi lainnya membuat dirinya sempat merasa pesimisSebab, beberapa orang sempat memberi nasehat kepadanya agar berhati-hati, karena jika gagal masyarakat pencinta musik akan menolak kehadirannya

"Sempat sih merasa agak pesimis jugaApalagi menyanyikan lagu lama termasuk gambling jugaDan di awal-awal sempat menjadi beban dan pertama kali nggak pede (percaya diri) kalau gagal bahkan sempat dinasehati untuk hati-hatiTapi masyarakat dapat menerimanya dan saya sangat bersyukur banget,” ungkapnya lantas tersenyum.

Sebagai penyanyi pendatang baru, dirinya mengaku sangat mengidolai pendahulunya AfganAkan tetapi ia menolak jika dianggap tengah bersaing di blantika musik, sebab pria yang tengah berkuliah di Jakarta International College itu merupakan orang yang sangat diidolakannya.

"Kalau saingan sih nggak ya, kita juga sama-sama penyanyi solo dan juga majuKalaupun ada, hal itu merupakan persaingan yang sehat antara aku dengan diaDi dunia musik dia sudah duluan dan menjadikan dia sebagai idola,” terang alumni SMA Al-Azhar itu(cr2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih Takut Dengan Ayah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler