Pengakuan itu disampaikan Prabowo Jumat (7/9), di Hotel Sheraton Bandara, Tangerang, dalam acara jamuan resepsi bagi siswa sekolah menengah dari 12 negara peserta Asia Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, 2-6 September lalu. "Saya tak pandai matematika. Selama masa sekolah, saya punya masalah dengan matematika," kata Prabowo dalam sambutan yang disampaikannya dalam Bahasa Inggris.
Tentu saja pengakuan pendamping Megawati pada Pilpres 2009 itu membuat peserta konferensi ilmuwan muda dan tokoh-tokoh akademisi tertawa. Beberapa tokoh yang hadir dalam acara itu seperti Prof Yohannes Surya dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Nabiel Makarim, ikut tersenyum.
Sementara kepada para peserta konferensi ilmuwan muda, Prabowo berpesan agar mereka terus mengembangkan ilmu sebagai upaya untuk mengabdi pada kemanusiaan. "Bahwa ilmu pengetahuan itu adalah untuk kemanusiaan. Sains itu untuk selalu melayani seluruh bangsa," ucapnya
Menurutnya, para ilmuwan muda juga harus mengedepankan kejujuran. Terlebih lagi, katanya, para ilmuwan muda itu nantinya akan bertanggung jawab pada arah perjalanan bangsa. "Pemimpin ke depan itu harus pintar," cetusnya.
Sedangkan Ketua Panitia APCYS, Syailendra Harahap menyatakan bahwa ajang yang digelar itu juga diarahkan untuk membentuk ilmuwan di masa mendatang yang berkarakter. "Pribadi yang unggul itu bisa dimulai dari ilmuwan muda," ucapnya.
Dalam acara itu diserahkan pula Prabowo Award kepada delapan peneliti muda terbaik dari delapan negara peserta APCYS. Sedangkan 12 negara yang mengikuti APCYS antara lain Indonesia, Thailand, Tiongkok, Taiwan, Singapura, Guam, Malaysia, Australia, Korea Selatan, Jepang, Nepal, Brunei Darussalam. Penerima Prabowo Award yang semua masih duduk di bangku sekolah menengah itu juga diberi biaya penelitian sebesar USD 3000.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Pamdal DPR Dianggap Tak Rasional
Redaktur : Tim Redaksi