Tak Perlu Orang Luar, Antam Bisa Urus Diri Sendiri

Sabtu, 27 April 2013 – 15:13 WIB
JAKARTA -- Mantan Komisaris Independen PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, Prof. Ir. H. Mahmud Hamundu, M.Sc mengatakan perlu mewaspadai orang luar yang dititip untuk duduk di jabatan strategis mengendalikan Aneka Tambang (Antam). Menurutnya, orang yang dititip ini bisa membawa misi atas nama kepentingannya sendiri atau pun kepentingan asing.

Makanya, atas nama nasionalisme, Antam harus tetap dijaga demi kesinambungan perusahaan pelat merah itu. "Saya inginkan perusahaan ini kesenambungan. Tidak langsung terpotong (titipan) hanya karena ada keinginan-keinginan tertentu yang ingin memanfaatkan perusahaan ini," kata Mahmud saat dihubungi wartawan, Sabtu (27/4).

Pernyataan pria yang pernah menjabat dua periode sebagai Rektor Universitas Haluoleo (Unhalu) Kendari itu berhubungan dengan rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang akan digelar Selasa, (30/4) di Jakarta. Dalam RUPS ini, akan ada pergantian dan pengangkatan direksi dan dewan komisaris.

Mahmud mengatakan jajaran direksi yang ada saat ini itu sudah bisa memimpin Antam. "Kecuali Pak Alwin (Direktur Utama Alwinsyah Lubis) yang memang tidak dipilih lagi karena sudah dua periode. Tapi saya kira dari direksi yang ada sekarang itu bisa," katanya.

Namun Pria kelahiran Kabangka, Muna, 3 Desember 1950 itu enggan menyebut di antara lima direksi yang bisa diangkat jadi direktur utama Antam. Yang jelas kata dia, lebih baik orang dari dalam Antam sendiri yang mengurus ketimbang harus didatangkan dari luar.

Dengan jajaran direksi yang ada saat ini, perusahaan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) membukukan laba bersih Rp 2,99 triliun. Pendapatan perusahaan pelat merah ini cukup fantastis. Sebab, di tengah penurunan harga komoditas pertambangan di pasar internasional karena terjadinya krisis ekonomi di Eropa, Antam tetap memberikan kontribusi pendapatan kepada negara.

Sekretaris Perusahaan Antam Tedy Badrujaman mengatakan keuntungan yang diperoleh ini didapat dari peningkatan produksi volume emas yang merupakan produk andalanya. Antam mencatatkan keuntungan yang lebih besar dibanding tahun 2011. ’’Ini naik 55 persen dibanding laba tahun sebelumnya sebesar Rp 1,92 triliun,’’ ujar Tedy. (awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... YLKI: BBM Harga Ganda Akan Sulitkan Konsumen

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler