Tak Perlu Ragu, Kendaraan Keluaran Lama Bisa Pakai BBM RON Tinggi

Sabtu, 08 Januari 2022 – 17:46 WIB
Dispenser bahan bakar minyak di SPBU yang menyediakan Pertalite, Pertamax dan Premium. Ilustrasi Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pakar mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto Zaenuri meminta masyarakat tak ragu menggunakan BBM RON tinggi, seperti Pertamax dan Pertamax Turbo.

Pasalnya, seluruh kendaraan pada dasarnya bisa menggunakan bahan bakar dengan RON 92  ke atas.

BACA JUGA: 3 Cara Mengatasi Sakit Tenggorokan Setelah Minum Alkohol

“Jangan ragu-ragu. Sebab, bukan hanya keluaran terbaru yang bisa menggunakan BBM beroktan tinggi. Kendaraan yang diproduksi tahun 90-an ke bawah pun bisa,” kata Tri.

Menurut Tri, pemakaian BBM dengan RON tinggi hanya butuh dua syarat. Pertama, kompresi dan kedua adalah timing ignition. Dan kedua bisa diatur pada mesin.

BACA JUGA: Beri Bantuan Bibit Kelapa Hibrida Pangan, BTN Dorong Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan

“Misal perbandingan kompresi harus naik, berarti silindernya harus dipotong agar lebih pendek. Jika timing ignition tidak cocok, hanya tinggal digeser,” jelas Tri.

Dengan begitu, masyarakat pemilik mobil lama hanya perlu melakukan setting mesin kendaraannya dengan menggunakan cara tersebut.

BACA JUGA: Awal Tahun Pertamina Punya Kabar Menggembirakan, Alhamdulillah

Untuk melakukan setting hanya perlu dilakukan dengan menggunakan perangkat komputer atau laptop, yaitu melakukan scanner untuk mengetahui perubahan perbandingan kompresi.

“Untuk mengubah engine map  tersebut, hanya dikenakan biaya Rp 200 ribu,” sebutnya.

Tri menambahkan, memang sudah saatnya masyarakat beralih menggunakan BBM RON tinggi seperti seri Pertamax.

Sebab, baik untuk kendaraan baru maupun kendaraan keluaran lama, pemakaian BBM RON tinggi memang memiliki keunggulan dibandingkan memakai BBM RON rendah. 

“Bahan bakar beroktan tinggi akan membuat mesin lebih awet, tidak boros, dan pembakaran mesin tidak menimbulkan banyak polusi. Sebab kinerja mesin menjadi enteng, bisa dirasakan saat mengendarai kendaraan,” jelasnya.

Sebaliknya, pemakaian BBM berkualitas rendah akan membuat performa mesin rendah, boros, dan membuat udara semakin tercemar.

Bahkan, yang lebih fatal lagi, muncul kerak pada bagian mesin, akibat pembakaran yang tak sempurna.

“Jika masih mau dan layak digunakan, setiap 20 ribu kilometer, harus carbon cleaning. Berarti keluar biaya ekstra. Jika tidak dibersihkan, suatu saat pelatuk atau pistonnya bisa berkerak. Ini akan menyebabkan mesin rusak dan turun mesin (overhaul),” kata Tri.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler