WAJAH Ketua Umum PSSI KLB Ancol La Nyalla Mattalitti tampak begitu sumringah usai pertemuan di Kantor Kemenpora Senayan Jakarta, Senin (18/2) malam. "Alhamdulillah, kita kembali ke voters Solo," kata La Nyalla singkat kepada sejumlah wartawan.
La Nyalla begitu yakin dengan dikembalikan hak para voters Solo, maka konflik sepakbola nasional bisa segera dituntaskan. Lalu seperti langkah lanjutan dari La Nyalla bersama voters Solo setelah pertemuan semalam?
Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, Abu Mandar dengan La Nyalla Mattalitti melalui sambungan telepon, Selasa (19/2).
Waktu pelaksanaan kongres kurang dari sebulan. Selanjutkan langkah apa yang harus dilakukan?
Kita masih menunggu usulannya Djohar, jadwalnya bagaimana. Ya kita lihat saja, saya kan pasif aja.
Menurut PSSI Djohar, Voters Solo itu lembaga, bukan person?
Coba baca kembali MoU 7 Juni 2012 dan surat FIFA ke Menpora tanggal 13 Februari 2013. Apa ada tertulis voters Solo adalah lembaga? Tidak ada kan! Patokannya itu saja (voters Solo bukan lembaga). Sudahlah kita jangan buang-buang energi membahas mana yang sebenarnya voters Solo, capek kita membahasnya. Padahal itu kan sudah sudah clear ditegaskan sama FIFA.
Pemerintah buat saja surat kepada FIFA dan AFC, voters Solo itu siapa. Lalu voters Solo ini bisa diverifikasi bersama oleh Rita Subowo, Menpora, PSSI dan KPSI.
Agenda kongres?
Kita tetap berpegang pada MoU (Memorandum of Understanding) di Kuala Lumpur pada 7 Juni 2012. Pertama penyatuan liga, kedua perubahan statuta dan ketiga yang lain-lain.
Yang lain-lain itu apa?
Yang lain-lain itu urusannya anggota bukan urusan kita. Sekarang kita harus menyiapkan draft penyatuan liga. Dari kelompoknya Djohar punya konsep dari kelompok saya ada konsep. Dua konsep ini kita sodorkan ke peserta kongres, nanti mereka lah yang memilih mau yang konsep mana. Kalau peserta kongres saling bertentangan, maka kita voting.
Apakah ada agenda melengserkan Pak Djohar?
Saya tidak pernah berangan-angan untuk menggantikan Pak Djohar. Pokoknya angan-angan saya adalah melaksanakan kongres sesuai dengan keinginan voters Solo.
Kalau voters menginginkan Djohar lengser?
Itu terserah peserta kongres. PSSI ini bukan miliknya La Nyalla, bukan miliknya Djohar, PSSI itu miliknya anggota PSSI. Kalau katanya Nyalla pasti minta Pak Djohar diturunkan, atau kata Djohar pasti minta ditetapkan. Adanya keinginan anggota PSSI untuk menggantikan Djohar, karena dia mengingkari hasil kongres Bali.
Sebaiknya Pak Djohar melakukan apa di Kongres?
Alangkah baiknya, bila di Kongres nanti, Pak Djohar datang mengakui kesalahannya bahwa saya keliru dan minta maaf kepada voters yang telah mengangkatnya. Allah saja Maha Pengampun, ya bisa aja dia diampuni oleh para voters.***
La Nyalla begitu yakin dengan dikembalikan hak para voters Solo, maka konflik sepakbola nasional bisa segera dituntaskan. Lalu seperti langkah lanjutan dari La Nyalla bersama voters Solo setelah pertemuan semalam?
Berikut petikan wawancara wartawan JPNN, Abu Mandar dengan La Nyalla Mattalitti melalui sambungan telepon, Selasa (19/2).
Waktu pelaksanaan kongres kurang dari sebulan. Selanjutkan langkah apa yang harus dilakukan?
Kita masih menunggu usulannya Djohar, jadwalnya bagaimana. Ya kita lihat saja, saya kan pasif aja.
Menurut PSSI Djohar, Voters Solo itu lembaga, bukan person?
Coba baca kembali MoU 7 Juni 2012 dan surat FIFA ke Menpora tanggal 13 Februari 2013. Apa ada tertulis voters Solo adalah lembaga? Tidak ada kan! Patokannya itu saja (voters Solo bukan lembaga). Sudahlah kita jangan buang-buang energi membahas mana yang sebenarnya voters Solo, capek kita membahasnya. Padahal itu kan sudah sudah clear ditegaskan sama FIFA.
Pemerintah buat saja surat kepada FIFA dan AFC, voters Solo itu siapa. Lalu voters Solo ini bisa diverifikasi bersama oleh Rita Subowo, Menpora, PSSI dan KPSI.
Agenda kongres?
Kita tetap berpegang pada MoU (Memorandum of Understanding) di Kuala Lumpur pada 7 Juni 2012. Pertama penyatuan liga, kedua perubahan statuta dan ketiga yang lain-lain.
Yang lain-lain itu apa?
Yang lain-lain itu urusannya anggota bukan urusan kita. Sekarang kita harus menyiapkan draft penyatuan liga. Dari kelompoknya Djohar punya konsep dari kelompok saya ada konsep. Dua konsep ini kita sodorkan ke peserta kongres, nanti mereka lah yang memilih mau yang konsep mana. Kalau peserta kongres saling bertentangan, maka kita voting.
Apakah ada agenda melengserkan Pak Djohar?
Saya tidak pernah berangan-angan untuk menggantikan Pak Djohar. Pokoknya angan-angan saya adalah melaksanakan kongres sesuai dengan keinginan voters Solo.
Kalau voters menginginkan Djohar lengser?
Itu terserah peserta kongres. PSSI ini bukan miliknya La Nyalla, bukan miliknya Djohar, PSSI itu miliknya anggota PSSI. Kalau katanya Nyalla pasti minta Pak Djohar diturunkan, atau kata Djohar pasti minta ditetapkan. Adanya keinginan anggota PSSI untuk menggantikan Djohar, karena dia mengingkari hasil kongres Bali.
Sebaiknya Pak Djohar melakukan apa di Kongres?
Alangkah baiknya, bila di Kongres nanti, Pak Djohar datang mengakui kesalahannya bahwa saya keliru dan minta maaf kepada voters yang telah mengangkatnya. Allah saja Maha Pengampun, ya bisa aja dia diampuni oleh para voters.***
BACA ARTIKEL LAINNYA... Status Luthfi Menjadi Pertaruhan PKS
Redaktur : Tim Redaksi