Tak Punya Beban, Djarot-Sihar Rileks Hadapi Debat

Rabu, 20 Juni 2018 – 03:15 WIB
Djarot Saiful Hidayat (kanan) dan Sihar Sitorus. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno memuji penampilan Djarot Saiful Hidayat dalam debat kandidat Pilkada Sumut di Medan, Selasa (19/8) malam.

Menurutnya, Djarot sukses menyampaikan gagasan dan menjawab pertanyaan dengan santai, tapi tetap substansial.

BACA JUGA: Debat Terakhir, Djarot-Sihar Harus Pertahankan Citra Positif

“Djarot sudah berpengalaman berdebat, dia bisa menghadapi dengan elegan dan substansial karena pengalamannya itu,” kata Adi saat dihubungi.

Selain berpengalaman, kata Adi, Djarot tenang dalam berdebat karena tidak memiliki beban masalah. Berbeda dengan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (Ijeck) yang tersandera isu skandal korupsi mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.

BACA JUGA: Warga Harus Bersama Awasi Tindakan Curang di Pilgub Sumut

“Djarot bisa tenang seperti itu kan karena dia bersih dan enggak punya beban masalah apapun,” ungkap Adi.

Dalam debat tersebut, Djarot-Sihar fokus menyampaikan komitmennya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penegakan hukum dan hak asasi manusia. Menurut pasangan nomor urut dua yang diusung PDIP dan PPP, peningkatan kesejahteraan merupakan hak asasi semua warga Sumatera Utara.

BACA JUGA: Debat Pilkada Sumut: Djoss Berpeluang Rebut Suara Eramas

Peningkatan kesejahteraan itu, kata Djarot, bakal dimulai dengan mewujudkan iklim investasi lebih bergairah. Pelayanan terpadu, mempermudah prosedur, menjaga iklim dan keamanan, serta penguatan sistem jadi suatu kewajiban.

“Tugas utama itu adalah melayani, urusan yang sulit itu justru dibikin mudah. Kalau perizinan mudah dan pemimpinnya melayani dengan hati dan jujur, saya yakin investor akan datang,” ucap Djarot.

Selain itu, Djarot juga berjanji akan merevitalisasi balai pelatihan kerja agar tenaga kerja dari Sumut mampu bersaing. Sebagai contoh, untuk sektor pertanian akan diprioritaskan di Dairi dan Karo, sektor perikanan dan pengolahan ikan akan diprioritaskan di Tanjung Balai dan Sibolga.

“Kalau perlu didorong supaya mereka mendapat ISO, supaya diakui dan dihormati saat bekerja di luar negeri. Dengan cara itu juga kita bisa menekan human trafficking,” ungkap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Debat Pamungkas, Djarot Didoakan Tuan Syech


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler