Takut Sama Virus Corona, Indonesia Absen dari China Masters 2020

Senin, 27 Januari 2020 – 21:09 WIB
Susy Susanti. Foto: Badminton Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PP PBSI memutuskan untuk menarik keikutsertaan tim bulu tangkis dari kejuaraan Lingshui China Masters 2020. Turnamen level Super 100 ini rencananya akan digelar di kota Lingshui, 25 Februari-1 Maret 2020.

Indonesia rencananya mengirim 44 pemain ke Lingshui China Masters 2020, di antaranya adalah Juara Dunia Junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan lainnya.

BACA JUGA: Wabah Virus Corona, Khofifah Minta Rektor Unesa Terus Pantau Mahasiswa di Wuhan

"Situasi di Tiongkok kurang kondusif, wabah virus Corona ini membahayakan sekali. Kami harus menjaga pemain. Kami dapat info juga beberapa tim Indonesia dari cabor lain yang sedang latihan di Tiongkok, juga sudah ditarik kembali ke Indonesia," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti seperti dikutip dari Badminton Indonesia.

Indonesia rencananya mengirim 44 pemain ke Lingshui China Masters 2020, di antaranya adalah Juara Dunia Junior 2019, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Ni Ketut Mahadewi Istarani/Tania Oktaviani Kusumah dan lainnya.

BACA JUGA: Puan Minta Pemerintah Menjelaskan Protokol Pencegahan Virus Corona

"Situasi di Tiongkok kurang kondusif, wabah virus Corona ini kan membahayakan sekali. Kami harus menjaga pemain kami. Kami dapat info juga beberapa tim Indonesia dari cabor lain yang sedang latihan di Tiongkok, juga sudah ditarik kembali ke Indonesia," kata Susy.

"Memang belum ada travel warning ke Tiongkok, tetapi ini kan menyangkut atlet-atlet muda kami, dan amit-amit jangan sampai, kalau nanti di sana sakit dan tertular kan bahaya sekali. Kami cari aman saja, apalagi ini kan jelang olimpiade," tutur Susy.

BACA JUGA: Kobe Bryant Meninggal, King James Menangis, Michael Jordan Sakit

Dia mengatakan bahwa PP PBSI tetap menjaga hubungan baik dengan asosiasi bulutangkis Tiongkok (Chinese Badminton Association- CBA) dengan memberi penjelasan terkait penarikan pemain dari kejuaraan berhadiah total USD 90 ribu tersebut.

Susy menuturkan, PP PBSI juga telah memberikan laporan penarikan pemain di turnamen ini kepada federasi bulutangkis dunia (Badminton World Federation- BWF), melalui Kasubid Hubungan International PP PBSI, Bambang Roedyanto.

PP PBSI juga kemungkinan besar juga akan membatalkan keberangkatan pemain ke Badminton Asia Championships 2020 yang rencananya akan dilangsungkan di Wuhan, Tiongkok pada April mendatang. Wuhan merupakan kota pertama di Tiongkok yang menjadi lokasi ditemukannya penderita yang terjangkit virus Corona.

Susy mengatakan, kemungkinan besar turnamen tersebut bisa saja dipindahkan ke negara lain. Pasalnya turnamen tersebut menjadi turnamen terakhir yang menjadi penentu akhir poin race to Tokyo Olympic 2020.

"Sepertinya ke Wuhan juga akan dibatalkan, belum ada keputusan, tetapi kemungkinan besar akan batal berangkat. Namun rasanya akan dipindahkan turnamennya ke negara lain, karena sangat berisiko sekali, apalagi tempatnya tepat di Wuhan," ujar Susy.

Sementara itu, tim Indonesia tetap dijadwalkan mengikuti turnamen Badminton Asia Team Championships 2020 yang akan dilangsungkan di Manila, Filipina, pada 11-16 Februari 2020.

Sejauh ini belum ada travel warning terkait virus Corona di Filipina, tetapi beradasarkan imbauan dari pemerintah, para atlet dan tim wajib diberi vaksin Polio sebagai tindakan preventif, sama seperti sebelum keberangkatan tim SEA Games 2019 lalu ke Manila.

"Ke Manila masih on schedule, sejauh ini dari pemerintah belum ada travel warning ke Manila. Namun, ada arahan dari pemerintah untuk pemberian vaksin Polio kepada atlet dan tim ofisial yang akan berangkat," pungkas Susy. (bi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler