jpnn.com, KABUL - Taliban berencana membuka kembali pelayanan paspor bagi warga Afghanistan dalam waktu dekat meski sejauh ini masih banyak negara yang tidak mengakui otoritas mereka dan menolak menjalin hubungan diplomatik.
Pelayanan paspor sempat tertunda selama berbulan-bulan sehingga menghambat perjalanan orang-orang yang berupaya menyelamatkan diri dari Afghanistan pascapengambilalihan kekuasaan oleh Taliban pada Agustus.
BACA JUGA: Italia Tidak Mungkin Menghalalkan Hubungan dengan Taliban
Otoritas akan memberikan dokumen yang secara fisik sama persis dengan paspor yang dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya, kata pejabat setempat.
Penjabat kepala pelayanan paspor, Alam Gul Haqqani, mengatakan kepada wartawan di Kabul bahwa antara 5.000-6.000 paspor akan dikeluarkan setiap hari.
BACA JUGA: Uni Eropa Ingin Bantu Afghanistan, tetapi Perilaku Taliban Meresahkan
Ia mengatakan para petugas perempuan dikerahkan untuk memproses dokumen warga negara perempuan.
Juru bicara kementerian dalam negeri, Qari Sayeed Khosti, saat konferensi pers mengatakan bahwa 25.000 permohonan sudah mencapai tahap akhir pembayaran pembuatan paspor.
BACA JUGA: Taliban Tutup Penampungan untuk Perempuan, Bagaimana Nasib Zari?
Sekitar 100.000 permohonan masih berada dalam tahap awal, katanya.
Proses pengurusan visa di Afghanistan berjalan lamban, bahkan sebelum Taliban kembali berkuasa pascapenarikan pasukan Amerika Serikat dari negara itu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil