KABUL - Militan Taliban membuktikan dirinya masih punya kekuatan signifikan di Afghanistan. Kelompok yang pernah berkuasa di negeri tersebut pada 1996-2001, Minggu (15/4) melancarkan serangan secara terkoordinasi.
Tidak hanya menarget sejumlah fasilitas dan instalasi penting di ibu kota Afghanistan, mereka juga melancarkan serangan di beberapa wilayah di negara itu. Serangan tersebut cukup membuat kacau tentara maupun pemerintah Afghanistan. Taliban pun menyatakan serangan tersebut menandai dimulainya "gempuran musim semi".
Serangkaian ledakan dan tembakan terdengar di pusat Kota Kabul tempat sejumlah kedutaan besar (kedubes) asing berada. Markas pasukan NATO pun tidak luput dari sasaran serangan. Selain itu, terjadi serangan dan ledakan di gedung parlemen di barat Kabul. Di sana polisi terlibat kontak senjata dengan sedikitnya enam milisi Taliban.
Bahkan, sejumlah anggota parlemen bergabung dengan pasukan keamanan dengan melancarkan tembakan ke arah milisi Taliban. Itu terjadi saat Taliban berupaya menyerbu dan menyerang gedung anggota wakil rakyat di Kabul.
"Beberapa anggota parlemen, termasuk saya dan para pengawal saya, membantu melawan serangan kelompok militan. Sebab, mereka telah menguasai sebuah bangunan enam lantai persis di depan gedung parlemen. Padahal, saat itu anggota parlemen sedang bersidang," ujar Mohammad Naeem Lalai, seorang anggota parlemen, kepada Agence France-Press. "Mereka (Taliban) lalu berhenti menembaki gedung parlemen dan ganti menyerang kediaman (Wapres Afghanistan Mohammad) Karim yang ada di sebelahnya," lanjutnya.
Sejumlah laporan mengungkapkan bahwa tujuh ledakan terjadi di pusat Kota Kabul dan kontak senjata terdengar dari berbagai penjuru wilayah diplomatik yang sebenarnya mendapat pengamanan ketat. Warga pun berlarian untuk mencari perlindungan dan sirine meraung-raung di Distrik Wazir Akbar Khan.
Kedubes AS di Kabul membunyikan alarm dan meminta para stafnya untuk berlindung. Lantas, kantor perwakilan diplomatik AS tersebut ditutup.
Kepulan asap hitam juga terlihat membumbung dari arah Kedubes Jerman. Bangunan kantor perwakilan diplomatik Jerman itu malah rusak parah, tetapi tidak sampai jatuh korban. "Lantai bagian bawah kedubes Jerman mengalami kerusakan. Tetapi, sejauh yang kami tahu, tidak ada yang terluka," terang jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Afghanistan setelah terjadinya serangan.
Seorang juru bicara parlemen setempat kepada Reuters mengatakan bahwa sejumlah roket sengaja ditembakkan ke arah parlemen dan kantor Kedubes Rusia. Bangunan baru Hotel Star di Kota Kabul terbakar akibat serangan tersebut.
Sebuah serangan dan aksi bom bunuh diri juga terjadi di Kota Jalalabad di timur Afghanistan. Sejumlah pelaku serangan bom bunuh diri memasuki beberapa gedung pemerintahan di Provinsi Logar, selatan Kabul. Kepala Kepolisian Provinsi Raees Khan menyebut bahwa sejumlah lokasi diserang. Termasuk, markas polisi, serta pangkalan militer AS (NATO) yang lokasinya berdekatan. Kontak senjata juga terus berlangsung hingga tadi malam.
Berdasar sejumlah laporan, sedikitnya seorang milisi Taliban tewas saat terjadi baku tembak di Kabul. "Di dekat gedung parlemen, lantai satu sebuah bangunan yang telah dikuasai teroris berhasil diambil alih polisi. Seorang teroris tewas," ujar Kepala Kepolisian Kabul Mohammad Ayoubi Salangi.Di dua lokasi lain di Kabul, militan mengambil alih gedung-gedung tinggi dan terus melepaskan tembakan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed, kepada Agence France-Presse melalui telepon dari sebuah lokasi yang tidak diketahui, menyatakan bahwa serangan itu merupakan pesan kepada Kabul dan militer Barat pendukung karena meyakini bahwa Taliban tidak akan melancarkan serangan pada musim semi ini.
"Kabul dan pasukan pendudukan telah mengatakan beberapa waktu lalu bahwa Taliban tidak akan mampu melakukan serangan pada musim semi ini. Serangan hari ini adalah awal dari serangan musim semi," paparnya. Mujahed, melalui pesan tertulis, menyatakan bahwa banyak pelaku serangan bom bunuh diri terlibat dalam aksi yang terkoordinasi kemarin.
Di luar Kabul, Taliban juga menarget sejumlah fasilitas pemerintahan di Provinsi Logar, bandara di Jalalabad, dan sebuah markas polisi di Gardez, Provinsi Paktia.
Saksi mata mengatakan bahwa sejumlah pelaku bom bunuh diri telah mengambil alih gedung baru Star Hotel di Kabul. Bangunan itu juga dilaporkan terbakar. Serangan lain juga menarget kantor PBB, dan istana kepresidenan.
Di timur Afghanistan, dua pelaku serangan bom bunuh diri meledakkan diri di dekat gerbang masuk bandara Kota Jalalabad. Serangan itu melukai beberapa orang.
Di Gardez, timur Afghanistan, sejumlah milisi Taliban yang bersenjata dan juga dilengkapi rompi bom bunuh diri melancarkan serangan di pusat pelatihan polisi. "Mereka menduduki sebuah gedung di seberang markas polisi untuk melancarkan serangan. Empat warga sipil terluka akibat serangan itu," terang Juru Bicara Provinsi Hardez Rohullah Samoon.
Rangkaian penyerangan tersebut merupakan bagian dari apa yang disebut oleh Taliban sebagai serangan tahunan di musim semi. Mereka menganggap musim semi sebagai musim perang.
September tahun lalu, Taliban juga menyerang sejumlah lokasi, termasuk kedubes AS dan sejumlah markas pasukan internasional, di Kabul. Saat itu, sedikitnya 14 orang tewas dalam penyerangan selama 19 jam tersebut.
Sebulan sebelumnya, Agustus 2011, sembilan tewas ketika pelaku bom bunuh diri menyerang pusat kebudayaan Inggris, British Council, di Kabul. Korban jiwa termasuk seorang anggota pasukan khusus Selandia Baru.
Sejauh ini NATO telah menempatkan 130 ribu pasukan di Afghanistan untuk membantu pemerintahan Presiden Hamid Karzai melawan pemberontakan Taliban. Namun, mereka akan menarik semua pasukan pada akhir 2014 dan menyerahkan tanggung jawab terhadap kontrol keamanan kepada militer Afghanistan. (AFP/AP/BBC/RTR/cak/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Berhantu, Pemilik Digugat
Redaktur : Tim Redaksi