Talkshow Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial Sukses Digelar di Ternate

Jumat, 26 April 2024 – 17:35 WIB
Talkshow menjadi netizen yang bijak dalam bermedia sosial dihadiri ribuan orang sukses digelar di Ternate. Foto: supplied

jpnn.com, TERNATE - Belasan ribu masyarakat memadati lapangan bola Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, untuk menyaksikan talkshow Makin Cakap Digital bertajuk "Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial", Sabtu (20/4).

Talshow ini program nasional dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang dilaunching Presiden Jokowi sejak tahun 2021 lalu.

BACA JUGA: Media Sosial X Bersiap Meluncurkan Aplikasi TV

Manager Humas dan Media Literasi Digital Provinsi Maluku Utara Rinto Taib mengungkapkan talkshow Makin Cakap Digital sukses digelar dengan menghadirkan para narasumber berkompeten yaitu mereka yang bersertifikat TOT Literasi Digital 2024, antara lain Sasmita Abdurahman, Abdul Jalil, Lis Hamsir Ayub Wahab, Mohamad Jamil, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian Kota Ternate Damis Basir, D'Facto atau konten kreator Maluku Utara Amal Hasanuddin.

"Talkshow diawali dengan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informatika Bapak Budi Arie Setiadi yang disaksikan melalui media video backdrop dan kemudian dilanjutkan dengan National Project Leader, Thamrin Ali Ibrahim dan Sultan Tidore, Husain Sjah," tutur Rinto.

BACA JUGA: Wanita Dibunuh, Mayat Korban Dimasukkan Koper, Identitas Terungkap

Damis Basir mengatakan di dunia digital harus mengenal etiket berinternet atau yang lebih dikenal dengan Netiket (Network Etiquette), yaitu tata krama dalam menggunakan Internet.

"Hal ini dipandang penting, karena meskipun kita semua berada di dunia digital, namun, tetaplah berlaku aturan seperti halnya berada dalam kehidupan nyata sehingga kita juga dituntut untuk waspada kepada konten negatif yang tentu menyasar para pengguna internet, termasuk di Indonesia," katanya.

BACA JUGA: Ciri-Ciri Pelaku Pembunuhan Wanita Hamil di Kelapa Gading Terekam CCTV

Dia mengatakan konten negatif atau konten ilegal di dalam UU Nomor 19 Tahun 2016 (UU ITE) dijelaskan sebagai informasi dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman, penyebaran berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian pengguna.

"Beberapa tips penting agar kita selalu bijak dalam bermedia sosial, pertama hati–hati menyebarkan informaasi pribadi ke publik. Kedua, gunakan etika saat berinteraksi dengan siapapun di media sosial. Kemudian hati–hati terhadap akun yang tidak dikenal. Pastikan unggahan di akun media sosial tidak mengandung SARA. Terakhir manfaatkan media sosial untuk membangun jejaring atau relas," katanya.

Hal yang tak jauh berbeda diungkapkan Sasmita Abdurrahman. Dia mengatakan untuk menjadi netizen yang bijak, ada beberapa etika digital yang perlu diperhatikan dalam bermedia sosial.

"Privasi, berpikir kritis, menghargai karya, gaya bahasa atau menggunakan bahasa yang sopan dan santun dalam bermedia sosial. Tidak menggunakan akun palsu (fake account) untuk menyebarkan informasi yang tidak benar," katanya.

Sementara itu, Iis Hamsir Ayub Wahab menekankan pentingnya budaya bermedia digital.

Menurutnya, jati diri dalam ruang budaya digital sesungguhnya tak berbeda dengan budaya non-digital.

Digitalisasi budaya memungkinkan mendokumentasikan kekayaan budaya dan pada saat yang bersamaan digitalisasi budaya dapat menjadi peluang untuk mewujudkan kreativitas.

"Terlebih kita saat ini tengah berada di era transformasi digital sehingga kita mesti mengisi dan menjadikannya sebagai ruang yang berbudaya, tempat kita belajar dan berinteraksi, tempat anak-anak kita bertumbuhkembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa, hadir bermartabat ditengah pergaulan dunia global," kata Iis Hamsir.

Sementara itu, Amal Hasanuddin (D Facto Rapp) berbagi beberapa tips memanfaatkan media sosial sesuai dengan rambu–rambu yang ada.

"Selektif menyebarkan informasi. Tidak menyebarkan rahasia pribadi ke ranah publik (Bukannya solusi yang kita dapat, justru kemungkinan besar masalah akan bertambah runyam. Mengatur waktu online. Etika berkomunikasi. Hati-hati menyebarkan data pribadi (Media sosial sangat rawan dengan berbagai risiko penipuan dan kejahatan lainnya. Jangan lupakan hak cipta (Jangan pernah lupa untuk mencantumkan sumber postingan/gambar yang didapatkan dari pihak lain).

Mohamad Jamil mengatakan bahwa terdapat beberapa hal penting yang harus dilakukan oleh seseorang untuk menjadi netizen yang bijak bermedia sosial.

"Update sistem dan pasang antivirus. Jangan keasyikan ngeklik. Jangan remehkan pasword. Hindari software bajakan. Jangan mengumbar data pribadi (hindari membagikan informasi pribadi. Gunakan koneksi aman," katanya. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anwar Usman Masih Pakai Fasilitas Ketua MK


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler