jpnn.com, JAKARTA - Taman Safari Indonesia (TSI) kembali menggelar International Animal Photo & Video Competition (IAPVC) untuk ke-32 kalinya.
Kegiatan itu diadakan sebagai upaya meningkatkan kepedulian masyarakat akan pelestarian berbagai satwa di Indonesia.
BACA JUGA: Stefanos Tsitsipas Menantang Penghancur Novak Djokovic di Final Monte Carlo Masters 2022
Tahun ini, IAPVC 2023 mengangkat tema 'Story of the Wild, Capture Through Your Lens' yang terbuka untuk diikuti oleh semua kalangan, seperti fotografer profesional, media, komunitas, dan masyarakat umum, dengan berbagai tingkat kemahiran.
Setiap tahunnya, perhelatan IAPVC selalu membawa misi melestarikan cerita-cerita satwa di seluruh dunia yang saat ini terancam punah lewat fotografi.
BACA JUGA: 245 Menit! Rafael Nadal Tumbang di Tangan Stefanos Tsitsipas
"Ajang kreatif tahunan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Taman Safari Indonesia untuk terus mendorong edukasi dunia satwa termasuk upaya konservasinya di Indonesia," ujar Direktur Pemasaran Taman Safari Indonesia, Hans Manansang, dalam keterangannya, dikutip Rabu (5/7).
Dia meyakini bahwa siapa pun bisa memberi kontribusi positif terhadap keberlanjutan satwa endemik di Indonesia, bahkan dunia.
BACA JUGA: Libas Alejandro Davidovich Fokina, Stefanos Tsitsipas Pertahankan Gelar Monte Carlo Masters
Dia pun berharap karya-karya yang dihadirkan dalam ajang ini bisa meningkatkan kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap dunia satwa.
"Kami berharap melalui karya-karya yang dihasilkan, masyarakat jadi semakin terhubung dengan dunia satwa yang indah namun rentan ini dan membangkitkan kecintaan terhadap mereka," ucap Hans Manansang.
"Dengan demikian, bersama-sama kita bisa meningkatkan upaya pelestarian dan melindungi satwa-satwa ini dari kepunahan," sambungnya.
Terlepas dari itu, Hans merasa senang dengan antusiasme dari masyarakat terhadap IAPVC. Pasalnya, hampir puluhan ribu karya berhasil diumpulkan di IAPVC tiap tahunnya.
"Hal ini mencerminkan tingginya kepedulian mereka akan kelestarian satwa kita. Semangat inilah yang terus kami tanamkan dalam IAPVC yang akan datang," kata Hans Manansang.
Demi menggandeng lebih banyak masyarakat yang berpartisipasi, rangkaian kegiatan roadshow menarik juga diselenggarakan di tiga cabang, yakni Taman Safari, termasuk di Taman Safari Bogor, Taman Safari Solo, dan Taman Safari Prigen.
Dalam IAPVC 2023, ada empat kategori yang dikompetisikan, termasuk Photo Story, Endangered Animal, General Wildlife, dan Social Media Contest.
Tahun ini, peserta bisa menyumbang kecakapannya dalam membuat video singkat yang menceritakan keunikan satwa dan habitatnya.
Untuk mengikuti IAPVC 2023, peserta cukup mendaftarkan diri dan karya via website Taman Safari Indonesia.
Kompetisi itu berlangsung dari 28 Juni hingga 16 September dan pemenangnya diumumkan pada akhir Oktober 2023.
Nantinya, para pemenang kompetisi bakal mendapatkan hadiah menarik dari CANON Indonesia dan uang tunai dengan total ratusan juta Rupiah.
Adapun selama lebih dari empat dekade, TSI berkomitmen menjalankan peran sebagai destinasi wisata yang tidak hanya berfokus menyediakan edukasi dan hiburan tentang dunia satwa, tetapi juga berkontribusi aktif dalam pelestariannya.
Sejauh ini, TSI sudah menampung total 8.700 hewan dari 400 spesies satwa dunia dan menyediakan fasilitas konservasi berstandar internasional.
Pusat konservasi dan riset TSI juga memiliki peran penting dalam perlindungan satwa, pemulihan, penangkaran, pelepasliaran, dan pengengembangan inovasi demi kelestariannya di Indonesia.
Dengan adanya IAPVC setiap tahunnya, TSI berharap bisa menciptakan momentum positif dalam upaya menjawab tantangan konservasi satwa yang makin mendesak dan membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk menjadi bagian dari solusi. (mcr7/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Firda Junita