jpnn.com, JAKARTA - Pakar Hukum Chairul Huda turut berkomentar mengenai kasus kematian anak Tamara Tyasmara, Dante.
Adapun kasus tersebut masih menjadi sorotan. Polisi juga telahmenetapkan Yudha Arfandi alias YA sebagai tersangka kasus tersebut.
BACA JUGA: Tamara Tyasmara Laporkan Angger Dimas Terkait KDRT, Begini Kabar Terbarunya
Chairul Huda menilai bahwa sejauh ini tak ada fakta yang menunjukkan Tamara melakukan kelalaian.
Terlebih, pemain FTV itu juga tak membiarkan mendiang Dante pergi sendiri ke kolam renang.
BACA JUGA: Kabar Terbaru Penanganan Kasus Kematian Dante, Anak Tamara Tyasmara
"Jadi, kalau dikatakan si ibu lalai, kelalaian yang mana, dia enggak membiarkan anaknya pergi ke kolam renang sendiri, tetapi pergi bersama teman dekatnya dan anaknya," ujar Chairul Huda di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (21/2).
"Jadi, baru dikatakan lalai kalau anak ini jalan sendiri ke kolam tanpa pengawasan ibunya karena tidak pandai berenang, akhirnya tenggelam," sambungnya.
BACA JUGA: 3 Berita Artis Terheboh: Andre Pinjam Uang Adul, Vicky Diprediksi Gagal Jadi Anggota DPR
Kemudian, berdasarkan rekaman CCTV juga menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat tindakan yang diduga dilakukan oleh tersangka.
Sehingga menyebabkan mendiang Dante tak bisa berenang secara leluasa.
"Lalu, meninggalnya korban dari CCTV, kan, bukan karena tenggelam atau tidak cukup pandai berenang. Ada intervensi fisik dari si pelaku terhadap tubuh korban yang menyebabkan korban tidak dalam keadaan yang leluasa hingga kemudian berujung pada kematian," tutur Chairul Huda.
Oleh karena itu, dia menilai tak relevan apabila Tamara Tyasmara disebut lalai.
"Jadi, lalai di sini sebagai sebab dari timbulnya akibat, dari faktor yang ada tidak menunjukan si ibu ini lalai, sehingga tidak relevan kalau si ibu disebut lalai karena menitipkan pada orang lain," kata Chairul Huda.
Menurutnya, bukan hal aneh apabila seorang yang memang memiliki hubungan meminta tolong kepada pasangannya.
"Ini social issues ketika orang ada hubungan, pacaran begitu ya, minta tolong, ditolong, menolong, itu kan sebuah hubungan sosial yang bisa terjadi pada siapa saja," ucap Chairul Huda.
"Itu kan isu sosial, ada orang yang percaya pada pacarnya ada yang tidak, itu bisa terjadi pada siapa saja, bagi saya tidak terdapat indikator yang cukup mengatakan bahwa sebab kematian korban karena kelalaian. Sebab kematian korban jelas adanya intervensi fisik dari tersangka terhadap korban yang menyebabkan dia melakukan sesuatu di luar kemampuannya," tambahnya. (mcr7/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Firda Junita