Tamasya Al Maidah Lebih Mirip Intimidasi Terhadap Pemilih

Senin, 17 April 2017 – 23:22 WIB
Warga menggunakan hak suara di pilkada 2017. Ilustrasi Foto: Qodrat/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Forum Pemuda Islam Kebangsaan Rustam Ade menilai tamasya Al Maidah ke tempat pemungutan suara (TPS) sebagai bentuk intimidasi terhadap pemilih di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Apa lagi, menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan mengerahkan massa agar mendukung pasangan calon muslim.

BACA JUGA: KPU Beri Pesan Khusus Untuk Warga DKI

"Kami secara tegas menolak agama dijadikan alat politik, karena menjaga kebhinnekaan adalah tugas kita bersama," kata Rustam, di Jakarta, Senin (17/4).

Ade meminta intimidasi yang lahir dari acara apa pun, termasuk yang menggunakan nama agama, harus dihentikan.

BACA JUGA: Panwaslu Tangkap Tangan Oknum Relawan Pembagi Sembako

"Jelas, aktivitas tamasya Al Maidah ini bentuk intimidasi terhadap warga Jakarta untuk menyalurkan pilihannya," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Kepolisian RI Jendral Tito Karnavian juga melarang pengerahan massa untuk datang ke TPS.

BACA JUGA: Wiranto: Survei Jangan Dijadikan Acuan

Baik bentuknya berupa tamasya Al-Maidah atau pun acara lainnya.

Pengerahan massa ke TPS bertajuk tamasya Al-Maidah ini didukung oleh sejumlah ormas keagamaan di Jakarta.

Salah satu yang sudah menyiapkan massa dari luar daerah adalah Forum Umat Islam (FUI).

Sore ini FUI menyiapkan massa untuk menjaga TPS menentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Koordinator tamasya Al-Maidah Ansufri Sambo mengatakan akan mengerahkan sekitar 100 orang di tiap TPS pada 19 April nanti.

Tugasnya memantau dan memotret, karena mereka menyatakan tidak percaya terhadap polisi dan petugas TPS yang berjaga. (rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Turun Gunung, Suara Anies-Sandi Semakin Melejit


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler