"Ahli-ahli kurikulum tidak gegabah, pasti tidak berakibat buruk terhadap kualitas pendidikan nasional, tetapi saya yakin bertambah baik pada kualitas pendidikan kita," kata Suryadharma di Jakarta, Sabtu (24/11).
Menurutnya, mata pelajaran pendidikan agama dalam kurikulum baru memang perlu ditambah. Hal itu didasari makin merosotnya moral bangsa karena kurangnya pendekatan agama di tengah-tengah masyarakat.
"Itulah kenapa anak didik kita perlu penanaman agama yang memadai. Salah satunya memberi waktu yang lebih banyak," katanya.
Menag juga mengaku tengah menjalin kerjasama dengan Mendikbud, Mohammad Nuh, guna memanfaatkan hari libur panjang untuk kegiatan yang bermanfaat bagi peserta didik. "Seperti pondok pesantren kilat bagi siswa muslim, begitu juga non-Islam ke tempat yang bisa mendapatkan pendidikan keagamaannya," jelas SDA.
Sedangkan untuk sekolah berbasis Islam seperti madrasah, lanjut Menag, akan mengikuti kurikulum nasional. Dalam kurikulum yang sedang dirumuskan saat ini, di MI dan MTS memiliki muatan agama yang lebih banyak.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurikulum Pendidikan 2013 Dinilai Bertentangan UUD
Redaktur : Tim Redaksi