jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Idil Akbar menduga kontroversi tentang Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) sengaja didesain oleh kelompok tertentu untuk terus menggoreng isu pekerja asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia. Dalam pengamatan Idil, isu itu terus digoreng untuk memengaruhi dukungan publik terhadap Joko Widodo pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Saya kira yang dikontroversikan itu, perpres membuka ruang bagi TKA asal China. Pada akhirnya itu yang lebih mudah ditelan masyarakat," ujar Idil kepada JPNN, Sabtu (5/5).
BACA JUGA: Ingat, Besok Deklarasi #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi
Namun, dosen di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu meragukan isu TKA akan otomatis menguntungkan kubu penantang Joko Widodo. Pasalnya, kubu oposisi juga kerap mengeluarkan pernyataan yang justru membuat blunder.
Sebagai contoh adalah pernyataan Prabowo Subianto soal Indonesia bubar pada 2030. Pernyataan ketua umum Gerindra itu langsung dikapitalisasi para pendukung Jokowi untuk menyudutkannya.
BACA JUGA: Pengamat: Jangan Beropini Hanya Berdasarkan Spekulasi
“Jadi problemnya, kubu sebelah (oposisi) juga tidak selamanya menyampaikan hal-hal positif. Banyak juga pernyataan-pernyataan yang menimbulkan kontroversi," ucapnya.
Untuk memperkuat argumentasinya bahwa kontroversi soal Perpres TKA kurang memberi efek, Idil kemudian menyebut hasil sejumlah survei lembaga independen. Elektabilitas Jokowi saat ini sudah di atas 50 persen atau jauh di atas Prabowo.(gir/jpnn)
BACA JUGA: Mana Lebih Ampuh, Racun Kalajengking atau Indonesia Bubar?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Tak Peduli Hasil Survei yang Mengunggulkan Jokowi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang