jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Urip Saputra (40) meminta maaf atas aksinya yang sempat membuat heboh karena pura-pura meninggal dunia.
Ulah warga Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu bikin gaduh karena viral di media sosial.
BACA JUGA: Polisi Temukan Fakta Warga Bogor Pura-Pura Meninggal Dunia
"Saya menyampaikan permohonan maaf, khususnya kepada keluarga saya dan kerabat, tetangga, serta polisi, juga seluruh masyarakat yang telah terganggu atas masalah ini," kata Urip didampingi Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin di Markas Polres, Cibinong, Bogor, Senin.
Dia mengaku berterima kasih kepada pihak Kepolisian karena telah membantu menyadarkan dan menyelesaikan beberapa permasalahan yang sedang dia hadapi.
BACA JUGA: Hilang di Hutan 2 Hari, Kakek Amin Ditemukan Selamat
"Pada kesempatan ini pula saya dari lubuk hati yang terdalam mengucapkan terima kasih kepada polisi yang telah menyadarkan saya dan membantu saya mengatasi permasalahan yang saya hadapi," ujarnya.
Dia berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan-perbuatan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum.
BACA JUGA: Laurensus Sitorus Menyusul 5 Temannya Balik Lagi ke Tahanan
Menurutnya, aksi pura-pura meninggal itu didasari atas bebannya terhadap sejumlah utang ke tempat kerjanya.
"Karena beban saja, kami akan melakukan proses mediasi, pertama dengan pihak yang saya punya utang. Spontan saja tidak ada yang pengaruhi saya, tidak ada yang mendorong saya, murni atas inisiatif saya sendiri," kata dia.
Urip diperiksa Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor sejak Sabtu (19/11) di Markas Polres Bogor.
Kasat Reserse Kriminal Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro menyebutkan pemeriksaan terhadap US itu upaya untuk memperjelas masalah yang sempat menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Petugas juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap sekitar 10 saksi, mulai dari dua supir ambulans, dua pegawai hotel di Jakarta Selatan, hingga beberapa warga yang menyaksikan US terbaring di peti jenazah.
"Penyelidikan itu serangkaian tindakan penyelidik untuk menentukan peristiwa atau perbuatan ini pidana atau tidak. Itu yang sedang kami dalami," kata Sigiro.
Dia menyebutkan hasil dari pemeriksaan beberapa saksi, Urip diketahui bersama istrinya membeli peti jenazah di bilangan Jakarta Selatan dengan alasan untuk keluarganya di Bogor yang meninggal dunia.
Kemudian, Urip bersama istrinya diantar menggunakan mobil ambulans membawa peti jenazah dari Jakarta Selatan menuju Bogor.
"Kemudian berhenti di Rest Area Cibubur, pada waktu itu suami istri ini masih duduk di belakang bersama dengan peti tersebut. Selesai istirahat, si istri tinggal sendirian suaminya udah ga ada. Ditanya sama sopir ambulans 'di mana bapak', 'sudah tinggalin aja dia sudah pergi'," kata Sigiro.
Ternyata, Urip masuk ke dalam peti jenazah dari Rest Area Cibubur. Karena, kondisi peti jenazah yang awalnya dikemas plastik, saat diturunkan dari mobil ambulans sudah dalam kondisi tanpa ditutup plastik.
Kepolisian pun justru menemukan fakta lain dari hasil pemeriksaan supir ambulans, yaitu Urip ternyata sedang terlilit utang.
"Dari rest area ke tempat tujuan, si istri curhat terlilit utang, nah itu yang kami dalami. Kami tanyakan kebenarannya," kata AKP Sigiro.
Sebelumnya, video Urip Saputra beredar pada Senin (14/11) di media sosial dalam kondisi tertidur di dalam peti jenazah.
Dalam video tersebut terlihat bagian perut Urip bergerak menghela napas dan orang di sekelilingnya terlihat keheranan.
Pada potongan video lainnya, Urip menerima penanganan medis di RSUD Bogor setelah diketahui masih hidup di dalam peti jenazah. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jenazah 7 Korban Longsor di Gowa Ditemukan
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti