jpnn.com, TANGGAMUS - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) membeberkan tiga kunci memajukan petani Indonesia.
Ketiga kunci tersebut, yakni kerja sama, kolaborasi, dan keberpihakan kepada petani.
BACA JUGA: Hadiri Bazar Night Market di UMPR, Mendag Zulkifli Hasan Berpesan Begini, Simak
Untuk itu, kata Mendag Zulhas, pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) serta pemerintah daerah bersinergi dalam meningkatkan kesejahteraan petani.
BACA JUGA: Tinjau Pasar Besar di Kalteng Menjelang Iduladha, Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok Stabil
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri 'Gerakan Tanam Bersama Kedelai' di Kabupaten Tanggamus, Lampung, Jumat (2/6). Foto: Dokumentasi Biro Humas Kemendag
Hal ini disampaikan Mendag Zulhas saat menghadiri 'Gerakan Tanam Bersama Kedelai' di Kabupaten Tanggamus, Lampung, Jumat (2/6).
"Tidak boleh separuh-separuh untuk kepentingan petani. Oleh karena itu, harus ada kerja sama dari semua instansi terkait," tegas Mendag Zulhas.
Turut hadir pada acara 'Gerakan Tanam Bersama Kedelai' di Tanggamus, antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Ketua Komisi IV DPR Sudin, serta Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria.
"Ini baru permulaan. Kami harap lima atau enam tahun mendatang akan terjadi perubahan kalau kita bareng-bareng," ujar mantan Ketua MPR itu.
Menurut Mendag Zulhas, petani Indonesia rajin dan pekerja keras.
Untuk itu, pemerintah akan merumuskan agar kedelai petani dapat dibeli dengan harga yang menguntungkan.
Pemerintah, kata Mendag Zulhas, juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk menyediakan bibit kedelai unggul agar hasilnya banyak.
"Petani jangan mikir lagi, tanam bibitnya bagus, dibeli dengan harga bagus, baru bisa berhasil," kata Mendag Zulhas.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan pemerintah pusat dan daerah secara bertahap menggairahkan pertanian kedelai di Indonesia.
Upaya ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan kedelai impor.
"Pemerintah bersama Komisi IV dan Gubernur Lampung harus menjadi bagian dari energi negara ini untuk kepentingan kedelai kedelai kita," tandas Menteri Syahrul.
Gubernur Arinal menambahkan tempe dan tahu merupakan kebutuhan masyarakat Indonesia, tetapi bahan bakunya, kedelai, sebagian besar masih impor.
Provinsi Lampung hanya bisa menyiapkan 5 ribu ton dari kebutuhan Indonesia per tahun.
"Oleh karena itu, Lampung sebagai lokomotif pertanian Indonesia menginisiasi komoditas kedelai bisa menjadi salah satu unit percontohan. Ini kita memulai agar tidak bergantung impor," ujar Gubernur Arinal.
Pada kesempatan itu, Mendag Zulhas juga melakukan penjualan minyak goreng Minyakita kepada warga.
Sebanyak 1 ton Minyakita dijual kepada warga Kecamatan Bulok, Tanggamus dengan harga Rp 13 ribu per liter. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi