jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memperkenalkan tanaman umbi bernama Garut.
Koordinator Ubi Kayu dan Aneka Umbi Direktorat Aneka Kacang dan Umbi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Cornelia menyebut umbi tersebut memiliki nilai ekonomi tinggi karena bisa menjadi alternatif pangan, bahan baku industri farmasi, dan kosmetik.
BACA JUGA: Taiwan Memperkenalkan Produk Kosmetik dan Gamis Bersertifikat Halal
Garut adalah pangan lokal yang berpotensi sebagai pangan alternatif.
Tanaman Garut (Maranta arundinacea L) sering disebut irut atau patat dan perlu dilestarikan guna mendukung ketahanan pangan.
BACA JUGA: Sederet Manfaat Umbi Garut, Cocok untuk Penderita Diabetes dan Asam Lambung
"Penggunaannya luas dari pangan, pakan, hingga industri, karena mengandung karbohidrat sangat banyak," kata Cornelia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (9/10).
Ketua Umum Ikatan Sarjana Wanita Indonesia (ISWI) Retno Sri Endah Lestari menambahkan Umbi Garut sangat aman dan baik dikonsumsi secara luas oleh masyarakat Indonesia.
"Tetapi masih banyak masyarakat yang belum mengenal umbi Garut ini," kata Retno.
Tepung yang dihasilkan dari Umbi Garut mengandung karbohidrat sebanyak 25 hingga 30 persen, dan sisanya berupa protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, serta vitamin C.
"Indeks glikemiknya sangat rendah, sehingga tidak akan memengaruhi kadar gula dalam darah. Bahkan lebih rendah dari beras, terigu, kentang, dan jenis umbi lain," kata Retno.
Tepung Garut bisa melancarkan pencernaan, mengatasi diare, menyembuhkan luka, dan mengobati keracunan. Juga baik untuk penderita diabetes dan penyandang autis.
Menurutnya, tepung umbi iu inilai lebih unggul dibandingkan tepung lain.
Sebab, memiliki kandungan proteinnya sangat tinggi dan bebas gluten, sehingga aman untuk penderita seliak (alergi gluten). Selain itu juga memiliki kandungan folat tinggi, sehingga baik untuk ibu hamil.
Tepung Garut juga bisa diolah untuk bahan baku kosmetik, yaitu sebagai bahan pembawa sediaan masker karena bersifat pengental. Juga sebagai bahan pembuat bedak, dan bahan pembuat sabun.
"Tepung Garut sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan sabun karena memiliki kandungan yang dapat membersihkan," kata Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Sasanti Tarini.
Tepung Garut yang diolah menjadi tepung atau pati, harganya bisa Rp 40 ribu per kilogram. "Kalau dijual dalam bentuk umbi harganya hanya Rp 3.000 per kilogram," kata Cornelia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul