Tanamkan Tren Teknologi, Wuling Indonesia Menuai di Seribu Hari Pertama

Rabu, 29 April 2020 – 13:17 WIB
Lini produk Wuling di Indonesia. Foto: dok for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dalam banyak tradisi keilmuan, seribu hari pertama kehidupan, atau dikenal window of opportunity, merupakan kunci bagaimana menentukan masa depan.

Dasar itulah yang dipegang Wuling Motors ketika mulai berproses di pasar otomotif tanah air hingga tepat 1.000 hari pada April 2020.

BACA JUGA: Seribu Hari Pertama, Ada 46.362 Unit Wuling Berkeliaran di Indonesia

Apalagi Wuling memahami bahwa tumbuh berkembang di tengah persaingan ketat bukanlah hak lahir, tetapi harus diperjuangkan. Tak pelak, Wuling sudah bisa menuai hasil tanamnya di seribu hari pertama.

Melalui deretan produk berkualitas dengan inovasi teknologi di kelasnya, Wuling mampu menghancurkan stigma negatif brand Tiongkok, selama ini. Hasilnya, Wuling mampu bertengger di posisi 10 besar, dan berjajar dengan merek penguasa pasar.

BACA JUGA: Cara Wuling Indonesia Ikut Perangi Corona

Tercatat, sudah ada empat model, mulai dari Confero, Cortez, Almaz dan Formo dihadirkan. Tiga produk pertama yang menjadi peluru Wuling di persaingan kendaraan keluarga, terbilang sukses menggebrak pasar.

1.Confero
Low multi purpose vehicle (LMPV) yang pertama dirilis pada 2017, dan penjualannya hingga Maret 2020 mencapai 26.550 unit, membuktikan bahwa mobil dengan harga kompetitif tetap bisa menawarakan sederet teknologi kelas wahid.

BACA JUGA: Wuling Cortez CT Sabet Gelar MPV Terbaik Lagi

Fitur tire pressure monitoring system (TPMS) atau pemantau tekanan udara pada ban, membawa Wuling Confero menjadi yang pertama di kelasnya. Ini memudahkan pengguna mengecek atau mengetahui tekanan ban dari dalam kabin.

Dua tahun berselang, Wuling kembali menggebrak pasar melalui varian baru Confero S ACT. Di mana, LMPV tiga baris bangku itu menanamkan sistem transmisi unik dan pertama di kelasnya, yakni E-Clutch.

Sistem transmisi E-Clutch merupakan kolaborasi Wuling dengan produsen otomotif asal Jerman, Schaeffler. Teknologi ini memungkinkan pengemudi melakukan perpindahan gigi tanpa bantuan pedal kopling, lebih mudah tentunya.

Sistem tersebut diklaim lebih efisien dari sistem transmisi konvensional, karena tak memerlukan pergantian oli kopling.

2. Cortez CT
Saudara besar dari Confero ini juga tidak kalah mengejutkan pasar terutama di segmennya. Hadirnya Cortez langsung mengganggu celah kelas, antara Avanza dan Innova.

Seperti sudah menjadi pakem Wuling, bahwa seluruh produknya tidak boleh miskin fitur dengan harga jual yang kompetitif.
Pada MPV Rp 250 jutaan ini, paket mesin turbo dan sistem transmisi otomatis jenis CVT (Continuous Variable Transmission) menjadi terobosan baru Wuling di Cortez.

Transmisi jenis CVT dengan memanfaatkan proses perpindahan menggunakan puli yang dihubungkan oleh belt atau sabuk baja.

Dampaknya, kerja CVT lebih senyap dan tiap perpindahan gigi yang dihasilkan lebih halus atau bisa dibilang minim hentakan, ketimbang transmisi otomatis konvensional.

CVT dari Bosch dipadukan bersama mesin 1.5L Turbocharger dari Honeywell membuat Cortez CT sebagai MPV medium, mampu menawarkan performa agresif dan pengalaman pengendaraan yang nyaman dan lebih premium.

3. Almaz
Kejutan yang juga menyentak pasar otomotif indonesia, ialah kehadiran pemain baru di segmen Sport Utility Vehicle (SUV), Almaz.

Wuling kembali membuat para pesaingnya harus terpangah melihat apa yang bisa ditawarkan Almaz. Tren pertama yang dibawa SUV Rp 300 jutaan ini untuk pertama di kelasnya, menampilkan smart multimedia dengan layar sentuh berukuran 10,4 inci yang tertanam di tengah dasbor.

Smart multimedia Almaz itu dirancang mampu berinteraksi dengan gawai pemiliknya melalui Wuling Link untuk mengakses fitur-fitur dalam smartphone seperti sosial media, aplikasi pesan, navigasi dan aplikasi lainnya.

Tak berhenti sampai di situ, Almaz kembali membuat tren baru di pasar otomotif tanah air melalui peluncuran teknologi perintah suara berbahasa Indonesia, yaitu Wuling Indonesian Command (WIND).

Fitur WIND diklaim mampu mengenali beragam perintah berbahasa Indonesia untuk menunjang penggunaan berbagai perangkat di dalam kendaraan tersebut.

Fitur itu dapat diakses dengan sebelumnya menggunakan kata kunci "Halo Wuling" disertai kalimat perintah untuk mengoperasikan fitur dalam kendaraan.

Sistem perintah suara interaktif itu memungkinkan pengguna menyalakan, mematikan, atau mengoperasikan berbagai fitur kendaraan, seperti pendingin udara, jendela, panoramic sunroof, dan akses fitur hiburan, hanya dengan perintah suara.

Termasuk untuk mendengarkan musik atau radio, panggilan telepon, menjalankan aplikasi Wuling Link ataupun TPMS, memperbesar atau mengecilkan volume, serta menanyakan tanggal dan waktu.

Respons konsumen

Ikhtiar inovasi teknologi itu pun memetik hasil. Menurut Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom, respons konsumen terhadap teknologi yang ditawarkan Wuling sangat tinggi.

“Contohnya, WIND ini di kalangan komunitas menjadi tren tersendiri dan mendapat apresiasi tinggi,” kata Gomgom.

Hasilnya, di seribu hari pertama, Wuling membuktikan dengan pencapaian penjualan total mencapai 46.362 unit.

“Hasil itu merupakan hal yang positif bagi Wuling sebagai pemain baru di Indonesia. Tiap tahun juga kami merasakan pertumbuhan dan terus meningkat,” pungkas Gomgom. (mg8/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler