jpnn.com, JAKARTA - Penyakit jantung koroner masih menjadi penyakit dengan risiko kematian tertinggi di dunia, dengan berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, serta gaya hidup tidak sehat memperburuk prevalensinya.
dr. Tito Phurbojoyo, Sp.JP (K), FIHA, dokter spesialis jantung dari RS Siloam Kebon Jeruk mengatakan salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah disertai adanya endapan kapur yang keras.
BACA JUGA: PELNI Layani 551.383 Penumpang Selama Libur Nataru, 5 Pelabuhan ini jadi Tujuan Favorit
Nah belum lama ini dr. Tito melakukan tindakan Intravascular Lithotripsy (IVL) pada pasien yang mempunyai penyempitan arteri koroner dengan endapan kapur yang keras.
Prosedur ini memberikan harapan baru bagi pasien kondisi jantung dengan pengapuran yang kompleks.
BACA JUGA: Pimpin Revolusi Digital Kesehatan, Grup RS Siloam & Yongin Severance Hospital Berkolaborasi
Pada 28 November 2024, RS Siloam Kebon Jeruk berhasil melaksanakan prosedur IVL koroner pertama dalam jaringan rumah sakit Siloam.
"Pasien yang menjalani prosedur ini adalah seorang pria berusia 68 tahun yang memiliki riwayat hipertensi dan stroke, datang dengan keluhan nyeri dada saat aktivitas sehari-hari. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan adanya penyempitan pembuluh darah disertai endapan kapur yang sangat keras," katanya.
BACA JUGA: Gandeng Resinergi, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif dari Sampah Perkotaan
Prosedur IVL dimulai dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di tangan pasien, menuju ke pembuluh darah koroner yang bermasalah.
Selanjutnya balon IVL yang dimasukkan melalui kateter ke dalam pembuluh darah koroner yang menyempit.
Balon IVL ini akan memancarkan gelombang ultrasonik yang akan membuat retakan (patahan) pada endapan kapur.
Setelah endapan kapur retak, pembuluh darah menjadi lebih lentur, dan stent dapat dipasang dengan lebih optimal untuk menjaga saluran pembuluh darah tetap terbuka.
Adapun lama prosedur IVL tergantung pada kompleksitas kasus, namun kira-kira berlangsung selama sekitar 30 menit sampai 1 jam.
“IVL memungkinkan kami untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat endapan kapur yang keras, sehingga stent dapat terpasang dengan baik dan aliran darah ke jantung kembali lancar. Ini adalah salah satu terobosan besar dalam pengobatan penyakit jantung koroner," ujar dr. Tito.
IVL memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode tradisional lainnya dalam menangani penyakit jantung koroner dengan endapan kapur yang keras, antara lain: Efektif pada plak dengan endapan kapur yang keras, mengurangi risiko komplikasi, memungkinkan pemasangan stent yang lebih optimal, prosedur minimal invasif.
Setelah prosedur IVL, pasien dan keluarga pasien akan mendapatkan informasi lengkap mengenai perawatan lanjutan yang harus dijalani, termasuk pengobatan, perubahan gaya hidup, dan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung.
Selain itu, tersedia juga layanan pendampingan psikologis untuk membantu pasien dan keluarga pasien mengatasi kecemasan dan memastikan pemulihan berjalan lancar.
Selain pengobatan medis, dr. Tito menekankan bahwa gaya hidup sehat sangat penting dalam menjaga kesehatan jantung.
RS Siloam Kebon Jeruk berkomitmen menyediakan pelayanan medis terbaik dengan fasilitas modern dan teknologi terkini.
Rumah sakit ini dilengkapi perangkat medis mutakhir, termasuk Intravascular Lithotripsy (IVL), yang memungkinkan penanganan penyakit jantung koroner dengan endapan kalsium keras secara efektif dan aman.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
Redaktur & Reporter : Yessy Artada