jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum PSSI Erick Thohir merespons soal kabar Lionel Messi batal datang ke Indonesia dan ikut bertanding di laga FIFA Matchday Indonesia vs Argentina.
Dia mengingatkan masyarakat penikmat sepak bola bahwa pertandingan persahabatan pada 19 Juni adalah laga Indonesia melawan Argentina, bukan Indonesia melawan Messi All Star.
BACA JUGA: Lionel Messi Masuk Skuad Timnas Argentina Hadapi Indonesia
Hal itu dilontarkan Erick ketika diminta menanggapi reaksi warganet yang menyebut sejumlah pemilik tiket pertandingan Indonesia melawan Argentina berencana melakukan pengembalian menyusul kabar megabintang Lionel Messi tidak akan ikut serta dalam skuad La Albiceleste ke Jakarta.
"Saya sudah sampaikan sejak awal, kita ini kan pertandingan tim nasional Indonesia dan tim nasional Argentina. Kalau tim nasional Indonesia sama Messi saja berarti pertandingan tim nasional dan Messi All Star. Beda," kata Erick kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
BACA JUGA: Christophe Galtier Bicara Masa Depan Lionel Messi, Bertahan di PSG?
Erick menegaskan bahwa laga Indonesia melawan Argentina di atas kertas statusnya sama dengan Indonesia melawan Palestina —yang berlangsung Rabu (14/6) di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur— yakni FIFA Matchday.
"FIFA Matchday itu kita mencari poin ya, dengan Palestina besok malam itu kita (juga) mencari poin," ujarnya.
BACA JUGA: Erick Bicara soal Tiket Timnas Indonesia vs Argentina, Sebut Nama Messi
Erick mengakui bahwa menghadapi Argentina tidak bisa disamakan begitu saja dengan melawan Palestina, sebab juru taktik Shin Tae-yong harus melakukan persiapan yang lebih matang mengingat tim yang dihadapi berstatus jawara Piala Dunia 2022.
Kendati demikian, Erick meminta semua pihak tidak terfokus hanya pada laga kontra Argentina saja dan mengabaikan bahwa Indonesia juga perlu meraih hasil positif melawan Palestina yang penting untuk mempengaruhi poin dan peringkat skuad Garuda di ranking FIFA.
Secara khusus, Erick menyebut bahwa laga kontra Argentina adalah momen penting untuk meningkatkan mental serta persepsi sepak bola Indonesia di mata dunia.
"Saya sudah janjikan kalau ada delapan FIFA Matchday, tujuh mencari ranking, satu mencari peningkatan mental dan juga persepsi sepak bola dunia bahwa sepak bola Indonesia bangun dari tidur," ujarnya.
Lebih lanjut Erick menyatakan bahwa laga kontra Argentina cukup membuka kemungkinan Indonesia menghadapi negara-negara kuat lainnya dalam kalender FIFA Matchday di kemudian hari.
Berkenaan dengan penikmat sepak bola Indonesia yang terancam kecewa lantaran batal menyaksikan Messi dari dekat, Erick hanya bisa mengingatkan bahwa memang pertandingan didesain Indonesia lawan Argentina dan bukan Indonesia lawan Messi All Star.
Erick menyatakan bahwa ia hanya bisa mendoakan Messi ikut bersama skuad La Albiceleste ke Indonesia.
"Saya berdoa Messi-nya terbang, mendarat, bermain, kan itu yang bisa saya lakukan. Jadi ini bukan pertandingan Indonesia melawan Messi All Star," tutup Erick.
Indonesia dijadwalkan menjamu Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 19 Juni.
Sebanyak 60.000 lembar tiket pertandingan telah terjual dengan rincian harga Rp 600.000 untuk Kategori 3, Rp 1,2 juta (Kategori 2), Rp 2,5 juta (Kategori 1), dan Rp 4,25 juta (VIP Barat dan Timur).
Antusiasme tinggi itu dihadapkan pada kekecewaan menyusul kabar dari jurnalis Argentina yang menyebut bahwa Messi yang sudah bersama skuad La Albiceleste di Beijing, China, akan tampil dalam pertandingan kontra Australia tapi kemudian absen dan sama sekali tak ikut rombongan ke Indonesia.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean