Tanggapi Luhut Pandjaitan, Timnas AMIN Ajak Masyarakat Tidak Takut Perubahan

Sabtu, 03 Februari 2024 – 23:08 WIB
Co-Captain Timnas AMIN M Azrul Tanjung bersama Capres RI nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan. Foto: dokumentasi Timnas AMIN

jpnn.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengajak masyarakat untuk tidak takut dengan perubahan.

Menurut Co-Captain Timnas AMIN M Azrul Tanjung, perubahan justru menunjukkan sebuah kemajuan.

BACA JUGA: Menjelang Debat Capres: Anies Punya Keunggulan, Pemerintah Vietnam pun Mengakui

"Namanya hidup itu harus berubah, perubahan menunjukkan kedinamisan, menunjukkan kemajuan," kata Azrul di Jakarta, Sabtu (3/2).

Azrul menegaskan perubahan merupakan sesuatu hal yang pasti dalam hidup.

BACA JUGA: Alumni ITS Dukung AMIN, Timnas: Tambahan Energi di Menit Terakhir

Bahkan filsuf Yunani Heraclitus menyebut satu-satunya yang konstan dalam hidup adalah perubahan itu sendiri.

"Jika kita tidak ingin berubah, itu namanya statis dan tentunya kalau status atau jalan di tempat, kita akan tertinggal. Tentunya kebijakan baik bagi masyarakat akan ditingkatkan dan yang buruk atau tidak bermanfaat bagi masyarakat akan kita perbaiki. Itulah makna perubahan," terang Azrul

Dia menegaskan pasangan capres-cawapres nomor urut 1 di Pilpres 2024 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar ingin melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

BACA JUGA: 2 Co Captain AMIN Ajak Warga Muhammadiyah DKI Kampanyekan Gagasan Anies-Muhaimin

Perubahan yang dimaksud tidak mulai dari nol, tetapi meningkatkan manfaat program yang bermanfaat bagi masyarakat dan memperbaiki program atau kebijakan yang kurang bermanfaat.

"Allah SWT saja berfirman tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika bukan kaum tersebut yang mengubahnya. Ini perintah Al-Quran. Jadi kenapa harus takut dengan perubahan," tegas Azrul.

Pernyataan Azrul itu menanggapi unggahan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Marves Luhut Binsar Panjaitan dalam akun media sosial di Instagramnya.

Melalui akunnya tersebut, Luhut menyebut kontinuitas menjadi kunci, keberlanjutan menjadi kunci.d

"Tidak perubahan perubahan, perubahan itu kita mulai dari nol lagi, mulai dari nol lagi itu saya mengalami sepuluh tahun sebagai pembantu presiden sebagai Kepala Staf Presiden dan sebagai menteri beberapa jabatan tidak gampang," kata Azrul menirukan pernyataan Luhut Pandjaitan tersebut.

"Mungkin yang ditakutkan Pak Luhut, adalah perubahan rezim sehingga tidak bisa lagi omon omon untuk mengatur negeri ini," imbuh Azrul dengan tersenyum. (mar1/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler