Tanggul Kali Jebol, Kementan Membantu Petani di Bojonegoro agar Bisa Panen

Selasa, 15 Februari 2022 – 14:13 WIB
Petani di Bojonegoro yang lahan pertaniannya terdampak banjir tetap bisa memanen padi. Sebab, Kementan bergerak cepat memberikan bantuan dan program untuk mengantisipasi tanaman padi rusak. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, BOJONEGORO - Kementerian Pertanian (Kementan) menindaklanjuti banjir karena tanggul Kali Ingas, anak Sungai Bengawan Solo, Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jatim, jebol pada Jumat (21/1).

Banjir di Kecamatan Kanor dan Baureno itu sempat merendam ratusan hektare lahan pertanian milik petani.

BACA JUGA: Kementan Minta Kembangkan Kawasan Pertanian Terpadu Berbasis Jagung di Wajo

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan lalu memantau dan berkoordinasi dengan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT) setempat dan Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Bojonegoro serta melakukan langkah konkret agar petani tetap memanen padi.

Sesuai hasil pemantauan dan pendampingan POPT Kecamatan Kanor Suko Wahyu Widarto, tanaman padi yang sempat terendam banjir di Desa Kedungprimpen tidak puso.

BACA JUGA: Komisi IV Apresiasi Langkah Kementan Dorong Program P2L

"Alhamdulillah banjir cepat surut dan tanaman padi tetap bisa dipanen dengan hasil normal seperti biasanya,'' ucap Suko di lahan persawahan Kanor, Selasa (15/2).

Sementara itu, Lilik Suharto selaku koordinator POPT Kabupaten Bojonegoro menuturkan, selain Kecamatan Kanor, air limpahan tanggul Kali Ingas sempat merendam ratusan hektare pertanaman di 14 desa Kecamatan Baureno.

BACA JUGA: Begini Cara Kementan Jaga Stabilisasi Perunggasan

"Perkembangan tanaman padi sampai saat ini belum menunjukkan keadaan puso dan selanjutnya kami pantau dan laporkan,” ungkapnya.

Hal senada disampaikan Kepala LPHP Bojonegoro Achmad Fadlori. Sebagian besar banjir di Kecamatan Baureno surut setelah sehari merendam pertanaman. Tanaman yang terendam berumur sekitar 50 hingga 80 hari setelah tanam (HST).

“Alhamdulillah dampak banjirnya tidak merusak pertanaman padi. Sekarang tanaman telah pulih dan siap panen,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang lain, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan M. Takdir Mulyadi mengungkapkan, Kementan selalu siap membantu petani yang terdampak banjir.

Kementan telah menyiapkan berbagai bantuan dan program yang langsung menyentuh petani yang terkena dampak banjir.

"Kami telah menyiapkan bantuan benih bagi petani terdampak banjir dan siap mendampingi proses klaim asuransi usaha tani padi (AUTP) bagi petani yang terdaftar asuransi,” ucap Takdir.

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan mengatakan, Kementan telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk antisipasi dan mitigasi dampak La Nina sesuai instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Yakni, mapping daerah rawan banjir, early warning system dengan rutin memantau informasi dari BMKG, mengaktifkan Brigade La Nina, pompanisasi in-out dari sawah, normalisasi saluran irigasi tersier/kuarter, menggunakan benih toleran genangan dan AUTP/bantuan benih padi puso.

“Langkah selanjutnya mengompensasi luas tanam di daerah lain atau tidak terkena La Nina, antisipasi panen raya saat hujan dengan alsin panen dan pascapanen. Yaitu, dryer dan RMU (pengering dan penggilingan padi),” sebut Suwandi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler