Tanggung Jawab Profesi

Bebi Romeo Rilis Masterpiece

Rabu, 19 Desember 2012 – 08:44 WIB
JAKARTA – Mungkin, Bebi Romeo tidak akan pernah mengeluarkan album solo lagi kalau tidak ditegur istrinya, Meisya Siregar. Meski album terakhir dilempar tujuh tahun lalu, sebetulnya Bebi belum berniat untuk membuat album lagi.

Namun, dia tidak kuasa menolak permintaan sang istri yang memintanya bertanggung jawab pada profesinya. ’’Istri bilang, saya harus bertanggung jawab karena awalnya adalah seorang penyanyi. Meski sudah nyaman dengan menjadi komposer, saya tetap penyanyi,’’ ujarnya di Birdcage Resto, kawasan Wijaya, Jakarta Selatan, kemarin.

Karena itu, musisi yang belakangan lebih dikenal sebagai arranger dan komposer itu akhirnya memilih turun tangan langsung untuk menggarap album baru yang berjudul Masterpiece.

Dalam album yang didominasi warna merah tersebut ada sepuluh lagu terbaik ciptaannya. Mulai Bukan Cinta Biasa, Cinta Kau dan Dia, Pada-Mu Kubersujud, Kenanglah, hingga lagu andalan Bunga Terakhir. Semuanya digubah dengan aransemen baru dan makin asyik karena dinyanyikan sendiri oleh Bebi.

Meski demikian, Bebi tetap mengajak penyanyi lain untuk memberi sentuhan baru dalam musiknya. Di antaranya, dia menyanyikan lagu Bunga Terakhir bareng Mike Mohede dan Anji. Lagu tersebut jadi lebih enak karena suara berat Bebi bisa diberi warna oleh vokal Mike yang empuk.

’’Suara Anji ini tipikal suara playboy. Suaranya rock, tetapi telinga cewek senang mendengarnya. Suaranya cocok untuk lagu-lagu saya yang romantis dan untuk kaum hawa,’’ jelas Bebi. Aransemen berbeda juga mencolok pada lagu Bukan Cinta Biasa yang dipopulerkan Afgan. Gara-gara suara beratnya, lagu tersebut jadi terdengar makin macho. Ditambah vokal Rossa, lagu tersebut jadi makin asyik didengar.

Ada cerita tersendiri saat Bebi menggaet berbagai rekan tarik suara itu. Dia sempat minder karena lama tidak menyanyi secara langsung. Dia menuturkan bahwa seharusnya ada kursus suara lagi untuknya.

Sehari sebelumnya, Rio Febrian juga merilis album baru. Bosan dengan warna musik Indonesia saat ini, dia memutuskan untuk mengaransemen lagu lawas pada album kelimanya. Sepuluh lagu yang pernah berjaya pada 1980-an dan 1990-an itu diangkat dalam album yang berjudul The Greatest Indonesian Love Songs.

Saat peluncuran albumnya di f(X) Mall, Senin malam (17/12), Rio yakin bahwa lagu-lagu tersebut masih layak untuk dinyanyikan saat ini. Apalagi, dia menilai bahwa lirik dan musik lagu-lagu lawas itu sangat bagus. ”Saya senang semua lagu dalam album ini,” ujarnya.

Sepuluh lagu yang dipilih Rio itu adalah Angin Malam, Mimpi Sedih, Kharisma Cinta (feat Margareth), Layu sebelum Berkembang, Hati yang Terluka, Before You Go, Mawar Berduri, Bahasa Cinta, Kasihmu Kasihku, dan Mungkinkah. Menurut dia, lagu tersebut memberi pengaruh besar bagi perjalanan musik Indonesia.

Misi lain yang diemban Rio, menjembatani penikmat musik lama dan modern. Misi itulah yang membuat penyelesaian album tersebut berlangsung lama. ’’Setahun prosesnya. Mulai persiapan hingga pemilihan sepuluh lagu. Saya puas dengan hasilnya,’’ ungkap Rio. (dim/c12/ayi)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Giliran Calon Suami Jane Shalimar tak Hadir

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler