Tangis Ibu-ibu Pecah di Hadapan Wali Kota Bandung

Minggu, 03 Mei 2020 – 14:13 WIB
Wali Kota Bandung Oded M. Danial (kanan) meninjau lokasi banjir dan longsor. Foto: Pojokbandung

jpnn.com, BANDUNG - Hujan lebat yang terjadi pada Jumat (1/5) malam hingga Sabtu (2/5) dini hari, membuat material longsor menimbun kali Cikakak di Kelurahan Sukabungah Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.

Kondisi itu menyebabkan Kali Cikakak meluap dan membanjiri 197 rumah di RW 03 dan RW 06 Kelurahan Sukabungah.

BACA JUGA: Wali Kota Bandung Sampaikan Belasungkawa

Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), serta Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung, dan aparatur kewilayahan langsung membantu warga setempat untuk mengevakuasi diri. Sebagian ditampung di rumah-rumah tetangga, sebagian lain mengungsi ke masjid setempat.

Hingga Sabtu pagi, air masih menggenangi sebagian wilayah. Saat Wali Kota Bandung Oded M. Danial beserta istri datang meninjau, air masih setinggi betis orang dewasa.

BACA JUGA: PSBB di Kota Bandung Masih Belum Ideal

Tangis pun pecah saat ibu-ibu korban banjir menceritakan kejadian itu kepada Wali Kota Bandung.

“Barusan saya lihat memang air masih ada cukup tinggi, masih sebetis. Tapi insyaallah oleh Dinas kebakaran dan Dinas PU dan seperangkat aparat kewilayahan sedang menangani. Insyaallah hari ini juga mudah-mudahan bisa surut karena disedot oleh mesin pompa,” tutur Oded, Sabtu (2/5).

BACA JUGA: Tiba-tiba Masker Menutupi Mata Pengemudi Mobil, Begini Jadinya

Selain menyedot air menggunakan mesin pompa, Oded pun langsung mengaktifkan dapur umum. Kebetulan, dapur umum PKK yang terbentuk untuk penanganan Covid-19 di wilayah tersebut sudah siap dan akan difungsikan untuk membantu korban banjir.

“Dapur umum sudah ada, penampungan di masjid dekat rumah terdampak sudah ada, bantuan sudah diberikan dapur umum itu untuk masyarakat dalam rangka Covid-19. Alhamdulillah sudah siap,” katanya.

Sementara itu, Camat Sukajadi Tb. Agus Mulyadi menuturkan, warganya akan bergotong royong untuk mengangkat material longsor dari sungai Cikakak. Pasalnya, alat berat dari DPU tidak bisa masuk ke lokasi karena berada di gang sempit.

“Ini ada kendala karena lokasinya di gang yang alat berat tidak bisa masuk. Jadi kami mungkin akan bergotong-royong. Semua pihak baik dinas maupun masyarakat secara manual kami akan melaksanakan gotong royong,” ujarnya. (apt/pojokbandung)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler