Tangkap Peluang di Tengah Pandemi Corona, Petani Lembang Jualan Lewat Online

Selasa, 21 April 2020 – 19:07 WIB
Petani Lembang tetap bertahan di tengah pandemi corona. Foto: BPOSDMP

jpnn.com, LEMBANG - Aktivitas pertanian di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini tidak membuat sektor pertanian berhenti.

Ekspansi usaha dengan memasarkan produk sayuran dari petani dengan memanfaatkan teknologi informasi menjadi salah satu solusi untuk bisa tetap bertahan.

BACA JUGA: Berbisnis Alsintan, Petani Milenial Masih Raup Banyak Duit di Masa Pandemi COVID

Dalam beberapa kesempatan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan aktivitas pertanian tetap berjalan.

“Sektor pertanian harus jalan terus, karena kebutuhan pangan 267 juta penduduk Indonesia ada di tangan sektor pertanian”, ujar SYL .

BACA JUGA: Selamatkan Petani Jagung dari Ijon, Mentan SYL: KUR Solusinya

Pernyataan Mentan kembali ditegaskan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, bahwa pandemi Covid-19 ini adalah momentum dan peluang kita untuk memerlihatkan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang bisa bertahan saat ini.

“Ayo kita berjuang bersama tetap sediakan pangan sehat, bergizi, dan mudah dijangkau oleh masyarakat kita. Saat semua orang harus berada di dalam rumah, kita tangkap peluang distribusi produk pertanian secara online, karena itu solusinya," tegas Dedi melalui keterangan persnya, Senin (20/4).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Puluhan Orang Istana Positif Corona, Perintah Baru Kapolri, Kami tidak Main-Main

Seperti halnya yang dilakukan para petani di Lembang, meski dampak dari covid 19 membuat distribusi produk pertanian sedikit terhambat ditambah imbauan pemerintah agar masyarakat melakukan aktivitas di rumah membuat banyak masyarakat kesulitan untuk mendapatkan sayuran, tetapi tidak menyurutkan semangat petani untuk menjual hasil pertaniannya.

Sejumlah petani yang tergabung dalam Lembang Agribusiness Incubation Center (LAIC) memasarkan produk pertanian dengan memanfaatkan teknologi informasi.

LAIC sebagai pengelola Packing House yang didirikan sejak Januari 2019 kerjasama Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang dan Taiwan Technical Mission memasarkan produk petani alumni pelatihan langsung ke pasar modern sehingga bisa memberikan keuntungan lebih bagi petani,

Sejak berdiri, omzet yang didapat LAIC mencapai 40 juta melalui kerjasama yang telah dilakukan ke 25 outlet pasar modern di Kota Bandung, Subang dan Karawang.

Direktur LAIC yang juga merupakan Widyaisawara dari BBPP Lembang, Kementan, Dewi Padmisari mengatakan dalam seminggu kami sudah memasarkan sayuran segar, paket sayuran, dan sembako.

"Dengan memanfaatkan teknologi informasi kami membuka pesanan dari pembeli melalui aplikasi Whatsapp mulai pukul 07.00-17.00 dan langsung kami antar pesanannya ke pembeli dengan free ongkos kirim. Produk-produk tersebut yang kami kumpulkan dari petani alumni pelatihan binaan kami. Tak hanya memberikan kemudahan bagi masyarakat, dengan adanya LAIC, dapat menjadi ajang edukasi serta membantu segi permodalan dan penjualan bagi para petani.

Salah seorang konsumen, Dwi Utami yang berprofesi sebagai guru pun merasa kan kemudahan dengan adanya sarana pesan online.

"Kami tak harus khawatir akan resiko terpapar covid 19 bila harus ke fasitas umum. Dengan pesan online, barang pesanan diantar sampai ke rumah atau kantor. Kualitasnya pun sayuran sekelas dengan supermarket, segar-segar dan bagus. Terpenting, secara tidak langsung kami dapat membantu petani yang tela menjadi pahlawan dengan tetap menyediakan bahan pangan bagi masyarakat," pungkas Dwi. (adv/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler