Tangkapan KPK Diduga Terkait Suap Lahan Kuburan

Selasa, 16 April 2013 – 23:44 WIB
JAKARTA - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (16/4) di rest area Sentul, Jawa Barat, sore tadi, berhasil mengamankan tujuh orang. Tangkapan KPK itu terdiri dari empat pihak swasta, dua supir dan seorang staf Pemerintah Kabupaten Bogor, Jabar.

Mereka yang ditangkap adalah STT Direktur PT GP. Dari informasi yang dihimpun, STT adalah Sentot, Direktur PT Gerindo Perkasa. Sedangkan W adalah Willy, pihak swasta yang tidak ada kaitannya dengan PT Gerindo Perkasa.

Selain itu, ada N alias Nana berkaitan dengan PT Gerindo Perkasa. Sedangkan U adalah Usep, staf di Pemkab Bogor, Jabar. Sedangkan seorang lainnya, I adalah Imam dari pihak swasta, serta dua orang supir.

Dari OTT itu, KPK juga mengamankan barang bukti uang Rp 800 juta. Suap itu diduga terkait pengurusan izin lahan untuk pemakaman.

Juru Bicara KPK, Johan Budi, saat menggelar jumpa pers, Selasa (16/4) malam, menyatakan, uang yang baru dihitung penyidik KPK dalam tas ransel hitam itu sekitar Rp 800 juta. "Komitmennya sebesar Rp 1 miliar. Hanya sekali saja," katanya.

Lantas bagaimana dengan Rp 200 juta lagi sisanya? Menurut Johan, penyidik KPK tengah menelusuri keberadaan uang Rp 200 juta itu. "Mungkin ada di mobil, kita sedang cari," ujarnya.

Penangkapan itu dilakukan usai terjadi serah terima uang diduga suap senilai Rp 800 juta. Berdasarkan informasi yang dihimpun, siang tadi Sentot mencairkan uang Rp 1 miliar di sebuah bank.

Setelah itu, Sentot dan Nana membuat janji untuk bertemu dengan Usep. Selanjutnya, Usep dan Willy diantar supirnya menuju rest area, Sentul, Bogor, Jabar.

Sekitar pukul 15.00, Usep masuk ke sebuah rumah makan di rest area itu, sementara Willy tetap menunggu dalam mobil. Usep, Sentot dan Nana makan bersama.

Nah, setelah Sentot dan Nana selesai makan, keduanya berjalan menuju mobilnya. Usep kemudian mengikuti dari belakang. Di mobil itulah Usep diserahi  tas ransel berisi uang diduga suap.

Ketika melihat Usep sudah menggendong tas, penyidik KPK yang sudah mengintai langsung menangkapnya. Masih di lokasi yang sama, Sentot dan Nana juga ditangkap. Sementara penyidik lain kemudian menangkap Willy.

Dalam penangkapan itu, dua mobil diamankan KPK. Yakni Toyota Rush dan Toyota Avanza. Tim KPK kemudian bergerak menjemput Imam. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Daerah Minta Honorer K2 Tidak Dites

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler