jpnn.com, AMBON - Empat orang pekerja pabrik pengolahan tahu milik UD Candra di kawasan Kelurahan Rijali, Kota Ambon, dilarikan ke rumah sakit akibat tangki ketel uap meledak.
Ledakan tangki yang terjadi sekitar pukul 09.30 WIT itu menyebabkan tembok pabrik roboh dan empat orang pekerja luka.
BACA JUGA: Gempa Banten, Sungai di Sukabumi Meluap, 2 Rumah dan Pabrik Tahu Hanyut
"Empat orang pekerja pabrik terpaksa dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka," kata Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan PP Lease Ipda Janete Luhukay di Ambon, Minggu.
Empat orang yang terluka dalam musibah itu, yakni Rudi Rianto (29), Pendi Agus Wirawan (22), Wahyu Andik Setiawan (34), dan Riski Ariyanto (36).
BACA JUGA: Pekerja Pabrik Tahu di Garut Tewas Diduga Dibunuh
Hingga malam ini mereka masih mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Al-Fatah Ambon.
Ledakan yang menyebabkan tembok pabrik tahu runtuh juga berimbas pada tiga kaca jendela Musala Baiturrohim pecah karena jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi kejadian.
BACA JUGA: Rumah Warga Tertimpa Bangunan Pabrik Tahu, Mas Gibran Mau Membantu
Kapolsek Sirimau AKP Sally Lewerissa bersama personelnya mendatangi lokasi kejadian, kemudian melakukan pengamanan dengan memasang garis polisi serta mengumpulkan keterangan dari para saksi.
Selanjutnya tim Identifikasi Polresta Pulau Ambon juga tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Menurut Kasi Humas, polisi yang turun ke lokasi kejadian mendapatkan keterangan saksi Rahim Suat (44) selaku pemilik UD Candra.
Awalnya, kata saksi, membersihkan Musala Baiturrohim bersama beberapa warga sekitar yang jaraknya tidak jauh dari TKP, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan sebanyak satu kali.
Rahim langsung menuju ke sumber ledakan dan melihat barang-barang yang berada di dalam pabrik tahu sudah berantakan. Begitu melihat empat korban terluka, sejumlah orang yang berada di TKP langsung mengevakuasi mereka ke RS Al-Fatah Ambon.
Saksi Rudi Rianto, pekerja pabrik tahu, mengatakan bahwa saat membuat tahu tiba-tiba mendengar bunyi ledakan sebanyak satu kali. Pada saat bersamaan pipa aliran uap terjatuh dan menimpa tangannya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean