jpnn.com, BANDUNG BARAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menutup kawasan wisata Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi yang terjadi Jumat (26/7), pukul 15.48 WIB. Menurut pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jatuhan abu vulkanik mencapai radius 1 - 2 km.
Pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, distribusi abu teramati Di Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat mendapatkan informasi dari warga bahwa abu mengarah ke Kecamatan Cisarua.
BACA JUGA: 55 Daerah Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan
BACA JUGA: Bamsoet Minta Mitigasi Bencana Ditingkatkan
Selain itu, kawasan Tangkuban Parahu kini menjadi zona berbahaya bagi penerbangan. "Pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Badan Geologi mengeluakan peringatan bahaya bagi pesawat yang melintas di sekitar wilayah gunung atau Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA)," ucap Agus dalam siaran persnya.
Notifikasi VONA berwarna oranye mengindikasikan lontaran abu masih berada di bawah 1.000 kaki. Level itu bisa membahayakan penerbangan.
BACA JUGA: Pertanyaan Aneh Sutopo Purwo Nugroho ke Sahabatnya, di Hari â hari Terakhir
VONA juga menyebutkan distribusi abu vulkanik mengarah ke timur laut dan selatan. Terkait dengan fenomena erupsi ini, PVMBG sedang mengevaluasi status Gunung Tangkuban Parahu yang berada pada level I (Normal).(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiba-Tiba Ayah dari Sutopo Purwo Nugroho Lupa Lafaz Surah Al Fatihah
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam