Tanjung Kelayang Belitung, Phuket-nya Indonesia

Senin, 22 Februari 2016 – 12:41 WIB
Batu Garude menjadi salah satu landmark Pulau Belitung dan disebut sebagai Phuket-nya Indonesia. Foto: visitbangkabelitung

jpnn.com - BELITUNG - Sejak Andrea Hirata mempopulerkan novel Laskar Pelangi yang sukses di film layar lebar, pamor Belitung atau Belitong menanjak tajam. 

Pantai jernih berbatu granit segede-gede gajah raksasa itu, menjadi bahan perbincangan public. Kini, Belitung sudah mulai dikenal di mancanegara. Mau kemana akan dibawa, masa depan Belitung? 

BACA JUGA: Empat Cara Lindungi Anak di Dunia Siber

Menpar Arief Yahya menjawab tegas dan pendek. Benchmark-nya: Phuket Thailand atau Langkawi Malaysia. Ya, kesanalah arah Belitung hendak dibangun. Kawasan wisata dengan jumlah kunjungan yang besar, destinasi yang tertata rapi berkelas internasional, terawat indah sustainable, dan masyarakat yang semakin sejahtera oleh pariwisata. 

“Sudah dikasih contoh yang amat bagus, tidak usah jauh-jauh, yang di negara tetangga saja, Malaysia punya Langkawi, Thailand punya Phuket,” ungkap Arief Yahya, Menteri Pariwisata RI. 

BACA JUGA: Baca! Tips Melindungi Anak dari Kejahatan Dunia Maya

Dulu, siapa yang mengenal Phuket? Siapa yang familiar dengan Langkawi? Tetapi begitu penataan destinasinya bagus, dipromosikan besar-besaran ke luar negeri, dan menjadi viral sebagai objek wisata pantai dan laut yang amat dikenal. 

“Kalau mau didetailkan kondisi alamnya? Kualitas pasir putih pantainya, sampai di terumbu karangnya, potensi Belitung berani diadu. Kita nggak akan kalah. Kita baru benar-benar KO ketika sudah mulai dipotret integrated, ya akses, amenitas, dan atraksi digabungkan? Itu baru poin kita di bawah,” lanjut Arief Yahya.
 
Nah, itulah jawaban mengapa  Phuket bisa menghasilkan 8 juta wisman, lalu Langkawi 3,5 juta orang. Berbeda dengan Danau Toba Sumatera Utara yang selama ini ada problem dengan single destination, multi management, dan tinggal di switch menjadi single management. 

BACA JUGA: (3) Ramalan Zodiak Pekan Ini 21 Sampai 27 Februari

Di Belitung, critical success factornya agak beda. Di Belitung karena hanya satu kabupaten, maka tidak ada keruwetan manajemen seperti yang terjadi di Toba. 

Belitung justru belum ada pengelola khususnya. Seolah semua masih auto pilot. Kalau Phuket ditangani oleh Regency Government, dan Langkawi oleh badan yang dinamakan Langkawi Development Authority (LADA), Belitung masih alami. Hanya dalam pemantauan Dinas Pariwisata saja. 

“Kami ingin ada KEK – Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Kelayang, yang nantinya bisa membangun atraksi di Belitung lebih keren dan berkelas dunia. KEK inilah yang akan melengkapi dan menata atraksi di kawasannya. Dia akan menjadi daya tarik yang sangat kuat,” kata dia. 

Lalu, Kemenpar juga sudah menjadikan Tanjung Kelayang Belitung sebagai satu diantara 10 Top Destinasi. Otomatis, akan ada share infrastructure, untuk membuat Belitung lebih layak dipromosikan secara internasional. 

Akses-nya yang akan diperkuat. “Selama ini belum bisa dipromosikan besar-besaran, karena bandaranya juga belum berstatus internasional. Harus diperpanjang landasannya, harus dinaikkan menjadi internasional, sehingga ada TPI Tempat Pemeriksaan Imigrasi sendiri, sehingga bisa dirintis direct flight ke sana,” ucap Menpar. 

Kemenpar dalam setiap promosi, selalu dilihat unsur 3 A itu, atraksi, akses, dan amenitas. Jika belum lengkap, pasti belum akan dipromosikan besar-besaran. Sebaliknya, kalau sudah siap, maka akan digeber agar orang tahu dan mau datang ke objek tersebut. 

Itulah mengapa ada istilah 3 Greaters, Bali-Jakarta-Batam, untuk menegaskan bahwa tiga titik inilah sebenarnya yang paling ready untuk dipromosikan. Kini ditambah 10 prioritas, yang persentasenya 60-70 persen sudah siap dipromosikan. 

Itu juga sekaligus menjawab pertanyaan, “Pengembangan destinasi dulu, atau promosi dulu yang harus didahulukan?” Jawabannya, kontekstual sekali. Mana-mana yang sudah ready, atmosfer pariwisata sudah terbentuk, langsung dipromosikan. Mana yang harus dibenahi destinasinya, ya disempurnakan dulu.(ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... (2) Ramalan Zodiak Pekan Ini 21 Sampai 27 Februari


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler