jpnn.com, JAKARTA - Tanoto Foundation terus mendorong pengembangan kapasitas dan kualitas sekolah secara berkelanjutan melalui program PINTAR.
Direktur Program PINTAR Tanoto Foundation Margaretha Ari Widowati menyatakan, Tanoto Foundation meluncurkan program pelatihan berbasis digital Learning Management System (LMS) yang diberi nama e-PINTAR, Rabu (7/4).
BACA JUGA: Tanoto Foundation-Muaro Jambi Resmikan Kerja Sama Pengembangan Sekolah Penggerak
Menurut dia, keunggulan program ini, para guru dari seluruh Indonesia dapat berlatih secara mandiri, mengembangkan pembelajaran aktif dalam pembelajaran tatap maya atau tatap muka.
Guru-guru bisa mengembangkan kemampuan melalui platform LMS pintartanoto.id.
BACA JUGA: Tanoto Tunjukkan Praktik Baik Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19
Peserta dalam kelompok-kelompok juga difasilitasi mengikuti pelatihan daring yang didampingi fasilitator pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
"Untuk tahun ini, pelatihan daring bisa diikuti oleh individu guru melalui pendaftaran terbuka dan kelompok belajar guru melalui undangan," ujar Ari dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Pandemi tak Menghalangi Tanoto Scholars Merayakan Kelulusan dan Bangun Jejaring Alumni
Dia menyebutkan, angkatan pertama pelatihan e-PINTAR akan dilaksanakan pada April 2021 yang diikuti sekitar 800 peserta. Tanoto Foundation juga sudah menyiapkan 60 fasilitator yang akan mendampingi peserta.
Ari mengakui pandemi semakin mempercepat penggunaan teknologi untuk kemajuan pendidikan.
"Tanoto Foundation ingin memanfaatkan daya ungkit teknologi untuk bisa menjangkau guru-guru di luar daerah binaan kami agar bisa menerima pelatihan praktikal untuk pembelajaran,” kata Ari.
Melalui e-PINTAR, lanjut dia, para guru dilatih mengembangkan pembelajaran aktif dengan unsur MIKiR atau mengalami, interaksi, komunikasi, dan refleksi.
Kemudian mengembangkan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir produktif, imajinatif, dan terbuka; serta pengelolaan kelas sehingga siswa dapat lebih efektif dalam pembelajaran jarak jauh atau tatap muka.
Dia membeberkan, para guru yang terlibat dalam pelatihan ini didorong untuk memperkuat jejaring antar guru melalui inovasi pembelajaran peer-learning (belajar dengan sejawat) dan penguasaan teknologi untuk pembelajaran.
“elarning yang disediakan oleh Tanoto Foundation sudah bagus, karena ada materi dan forum diskusi online yang memancing peserta jadi lebih interaktif,” ungkap Hananta, salah seorang peserta yang juga guru SD Brebeg 02 Cilacap, Jawa Tengah.
Salah satu peserta dan guru MI Tahfidz Al-Quran Nurul Ilmi Witri Rahmi, juga turut merasakan manfaat dari pelatihan e-Pintar.
“Pelatihan daring ini membuat saya bisa memaksimalkan pemanfaatan e-learning untuk pembelajaran. Seperti memanfaatkan beragam fitur seperti video pelatihan, konten interaktif, infografis dan forum diskusi dalam e-learning,” jelas Witri. (jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia