Tanpa Alas Kaki, Jokowi Tanam Mangrove di Bengkalis

Selasa, 28 September 2021 – 17:17 WIB
Presiden Jokowi menanam pohon mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Desa Muntai Barat, Bantan, Bengkalis, Riau, Selasa (28/9). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, RIAU - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menanam pohon mangrove di Pantai Wisata Raja Kecik, Muntai Barat, Bengkalis, Riau pada Selasa (28/9).

Didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Jokowi yang tanpa alas kaki turun langsung menanam mangrove bersama masyarakat.

BACA JUGA: Presiden Jokowi, Metallica, dan Ketiduran

Jokowi mengatakan rehabilitasi mangrove ini akan terus dilakukan, tidak hanya di Kabupaten Bengkalis tetapi di seluruh Indonesia.

Menurutnya, rehabilitasi mangrove dapat menyimpan karbon lima kali lebih banyak daripada hutan tropis daratan sehingga berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.

BACA JUGA: Setelah Tuduh Anies Baswedan Pembohong, Giring Sebut Nama Bu Risma

"Ini meneguhkan komitmen kami terhadap Paris Agreement, terhadap perubahan iklim dunia. Dan di 2021 ini, kami akan melakukan rehabilitasi mangrove di seluruh Tanah Air sebanyak 34 ribu hektare," kata Presiden Jokowi.

Pejabat asal Solo itu berharap kegiatan penanaman mangrove dapat memberikan sejumlah keuntungan bagi masyarakat.

BACA JUGA: BEM SI Berdemonstrasi, Mardani Minta Jokowi Selamatkan Pegawai KPK

Keuntungan yang dapat diperoleh masyarakat yakni secara ekologi maupun ekonomi.

"Kami harapkan nanti kawasan ini akan bisa diperbaiki, kami rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, dalam rangka juga mendukung ekowisata, pariwisata di daerah, dan juga tentu saja kami harapkan juga mendukung ekonomi masyarakat di sekitar kawasan ini," beber Jokowi.

Kegiatan rehabilitasi mangrove di Kabupaten Bengkalis sendiri dilakukan pada lahan seluas 1.292 hektare dengan melibatkan masyarakat lokal.

Adapun penanaman mangrove bersama masyarakat di Pantai Wisata Raja Kecik, Kabupaten Bengkalis dilakukan pada lahan seluas kurang lebih 7 hektare dari total luasan 100 hektare.

Ekosistem mangrove harus direhabilitasi karena terdapat ancaman illegal logging, pencemaran limbah, dan abrasi pantai akibat gelombang laut.

"Kerusakan mangrove tercatat kurang lebih seluas 600 ribu hektare dan ditargetkan untuk dilakukan upaya pemulihan dan rehabilitasi sampai dengan 2024 melalui komitmen para pihak baik pemerintah maupun non-pemerintah," ucap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler