Tanpa Banyak Suara, A Quiet Place Geser Ready Player One

Selasa, 10 April 2018 – 09:29 WIB
A Quiet Place. Foto: Paramount

jpnn.com - A Quiet Place melesat ke posisi pertama box office domestik Amerika Utara pekan ini. Film ketiga arahan John Krasinski itu menggeser Ready Player One, juara box office pekan lalu.

Dirilis pada 6 April, A Quiet Place telah mengantongi USD 50 juta (Rp 688,3 miliar) dari 3.508 bioskop di Kanada dan AS.

BACA JUGA: Luar Biasa, 5 Film Ini Raup USD 200 Juta di Pekan Pertama

Itu berarti, ia juga menempati peringkat kedua film dengan pendapatan opening tertinggi tahun ini. Posisinya tepat berada di bawah Black Panther yang meraup USD 202 juta (Rp 2,8 triliun).

Ditambah dengan pendapatan dari 40 pasar internasional, total angka yang diraih A Quiet Place adalah USD 71 juta (Rp 977,2 miliar). Langkah awal yang sangat baik mengingat film itu hanya butuh USD 17 juta (Rp 234 miliar) untuk biaya produksi (tidak termasuk bujet pemasaran).

BACA JUGA: Seperti A Quiet Place, Ini 4 Film Horor dengan Rating 100

A Quiet Place mengisahkan tentang sebuah keluarga yang tinggal di area pertanian. Terdiri atas ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan yang tuli, mereka berusaha survive di tengah ancaman monster yang sangat peka terhadap suara.

Tidak heran, 95 persen film tersebut berlangsung tanpa suara. Untuk berkomunikasi, mereka menggunakan bahasa isyarat.

BACA JUGA: A Quiet Place: Teror Sunyi yang Disambut Meriah

’’Kami belajar semua bahasa isyarat,’’ ungkap Krasinski saat hadir di SXSW Film Festival sebagaimana dilansir dari The Wrap.

Mereka dibantu Millicent Simmonds, salah seorang pemeran, yang memang tunarungu di kehidupan nyata. Meski minim dialog, film tersebut terasa hidup dan sangat menegangkan.

Suara-suara kecil yang ditampilkan membuat penonton bisa mendengar kesunyian. Misalnya suara langkah kaki, embusan angin, dan bahkan suara napas.

”Di film lain, kamu akan mendengar suara nyaring pada momen tertentu, suara menyeramkan, dan lainnya. Di sini, intensitas penampilan dan keheningan total yang kontras justru membuatku merinding,” tutur Erik Aadahl, salah seorang desainer suara film tersebut, sebagaimana dilansir dari Quartzy.

Tak heran, para kritikus menghadiahinya dengan skor 97 persen di Rotten Tomatoes (sebelumnya ia sempat mendapat skor sempurna). Disusul rasa penasaran moviegoers yang membuat film tersebut ’’ramai’’ di box office.

”Film ini menjadi segalanya bagi semua orang. Ini terhubung dengan kebutuhan primitif orang-orang untuk melindungi keluarganya saat berada dalam bahaya,” kata Kyle Davies, kepala distribusi domestik Paramount, sebagaimana dilansir dari Deadline.

Sementara itu, kesuksesan diraih Black Panther. Kemarin (9/4) Black Panther akhirnya menempati posisi ketiga sebagai film terbesar sepanjang masa di box office Amerika Utara.

Film superhero berkulit hitam pertama dalam MCU (Marvel Cinematic Universe) itu meraup USD 665,4 juta (Rp 9,2 triliun). Menang tipis atas Titanic yang mendapatkan USD 659,4 juta (Rp 9 triliun).

Meski begitu, tampaknya, akan sulit bagi Black Panther untuk mencapai posisi pertama. Ia harus mengalahkan Star Wars: The Force Awakens (2015) di posisi pertama yang mengantongi USD 936,7 juta (Rp 12,9 triliun).

Juga Avatar (2009) di posisi kedua dengan pendapatan domestik sebesar USD 760,5 juta (Rp 10,5 triliun). (deadline/variety/thewrap/adn/c17/nda)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keren! Pengabdi Setan Rajai Box Office Hongkong


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler