jpnn.com, JAKARTA - Cyrus Network membeberkan survei "Isu-isu Politik dan Pemerintahan Terkini Persepsi Publik" yang diungkapkan, Jumat (13/3). Survei terkait elektabilitas tokoh menuju 2024 dengan simulasi enam tokoh, tanpa menyertakan sosok Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo Subianto.
Dalam simulasi tanpa Prabowo dan Jokowi, sosok Sandiaga Uno menjadi Capres 2024 terkuat. Elektabilitas mantan Ketua Kadin itu mengalahkan sejumlah nama seperti Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Dukung Kebijakan Insentif Pajak untuk Bangkitkan Ekonomi
"Saat nama Prabowo dihilangkan, Sandiaga Uno menempati urutan pertama," kata CEO Cyrus Network Eko Dafid Afianto, saat menyampaikan hasil survei di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3).
Tercatat, elektabilitas Sandiaga sebesar 27,3 persen andai nama Prabowo dan Jokowi tidak diikutsertakan dalam survei. Berada di posisi kedua yakni Anies dengan elektabilitas sebesar 20,0 persen.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Minta Pengusaha Beri Masukan Insentif Fiskal dan Moneter
"Selesih antara Sandiaga dengan Anies ini mencapai tujuh persen lebih dalam simulasi survei tidak melibatkan Prabowo dan Jokowi," ungkap Eko.
Setelah Anies, elektabilitas terkuat ketiga ditempati Ganjar dengan 14,9 persen. Berturut-turut setelah itu Ridwan Kamil (10,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (6,6 persen), dan Tito Karnavian (3,5 persen).
BACA JUGA: Respons Sandiaga soal Aksi Borong Sembako Gara-gara Virus Corona
Namun, kata Eko, saat nama Prabowo disandingkan, Sandiaga menempati peringkat kedua capres 2024 terkuat. Tercatat, Prabowo memiliki 23,3 persen sedangkan Sandiaga memperoleh 18,8 persen.
Cyrus Network mengadakan survei nasional dengan 1230 responden pada tanggal 24-30 Januari 2020. Survei ini menguji beberapa isu paling aktual soal politik dan pemerintahan.
Tingkat kepercayan survei sebesar 95 persen dan margin of error kurang lebih sebesar 2,85 persen. Responden tersebar di 123 kelurahan atau desa di 34 provinsi di Indonesia.
Jumlah responden di tiap provinsi proporsional, sesuai dengan besarnya jumlah penduduk di masing-masing provinsi. (mg10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan