Tantangan Indonesia Kian Berat, Ais PKB: Butuh Kolaborasi Semua Elemen Bangsa

Rabu, 16 Oktober 2024 – 16:04 WIB
Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa Ais Syafiyah Ashfar (tengah). Foto: Ricardo

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Kebangkitan Bangsa Ais Syafiyah Ashfar memastikan PKB akan terlibat aktif dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Ais, tantangan berat Indonesia dalam lima tahun ke depan dalam bidang ekonomi dan sosial membutuhkan kolaborasi dari semua elemen bangsa untuk mengatasinya.

BACA JUGA: Ais Anis

“Kami memandang tantangan Indonesia lima tahun mendatang begitu berat terutama dalam bidang ekonomi dan sosial. Maka PKB memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Pak Prabowo sebagai bentuk kolaborasi anak bangsa dalam memecahkan tantangan-tantangan tersebut,” ujarnya pada Rabu (16/10).

Ais menjelaskan tekanan ekonomi masyarakat dalam beberapa waktu terakhir cukup berat. Lima bulan terakhir misalnya terjadi penurunan harga barang dan jasa (deflasi) akibat kurangnya peredaran uang di masyarakat.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Hadiri Rakornas PKB, Cak Imin Semringah

“Daya beli masyarakat memang mengkhawatirkan, berdasarkan data dari BPS selama lima bulan terakhir telah terjadi deflasi mulai 0,03 persen di Mei 2024, lalu kian turun 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen di Agustus, dan 0,12 pada September 2024,” katanya.

Kelesuan ekonomi tersebut, kata Ais membuat jutaan kelas menengah turun kelas menjadi kelompok miskin.

BACA JUGA: Gus Muhaimin Beberkan 3 Tugas Pimpinan PKB, Tak Bisa Ditawar

Situasi tersebut mengancam pendapatan negara dari sektor pajak karena kelompok menengah yang selama ini menjadi motor utama pembayar pajak.

“Pendapatan kelas menengah tergerus untuk kebutuhan-kebutuhan dasar seperti biaya sekolah anak, biaya kebutuhan sehari-hari hingga biaya transportasi. Jika kondisi ini terus dibiarkan bisa jadi kita akan terpuruk ke depan,” katanya.

Alumni University of Essex, United Kingdom itu juga menyebutkan situasi sosial saat ini juga tidak sedang baik-baik saja.

Berbagai kasus perundungan, kekerasan seksual, hingga kasus bunuh diri juga cenderung di kalangan anak muda kian meningkat.

“Kami prihatin munculnya kasus perundungan di MA As’Syafi’iyah Jakarta yang membuat korban koma, kami juga mengutuk keras ada pelecehan seksual belasan siswa di lembaga pendidikan berbasis asrama di Tangerang, juga banyaknya kasus bunuh diri. Ini menjadi penanda kuat ada masalah mental health di tengah masyarakat,” tuturnya.

Berbagai kondisi objektif bangsa tersebut, kata Ais menjadi tantangan berat bagi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

PKB pun mengapresiasi keinginan Prabowo Subianto untuk mengajak semua anak bangsa termasuk PKB untuk menyelesaikan berbagai tantangan berat tersebut.

“Ajakan presiden terpilih kepada Ketua Umum Gus Muhaimin untuk menjadi bagian dari kabinet kami apresiasi karena hanya dengan kolaborasi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang saat ini dihadapi bisa terselesaikan,” katanya.

Ais mengungkapkan keputusan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar untuk bergabung ke kabinet Prabowo Subianto telah melalui pertimbangan matang.

Tidak sakadar masalah kepetingan politik jangka pendek, lebih dari itu Gus Muhaimin bersama PKB ingin menjadi bagian dari solusi bangsa yang memang secara objektif saat ini tidak sedang dalam kondisi baik-baik saja.

“Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari,” kata Ais. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler