Target, 15 Ribu Pemilik Kendaraan Daftar Taksi Online

Kamis, 22 Oktober 2015 – 06:11 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Jasa transportasi berbasis aplikasi juga diminati pemilik kendaraan roda empat alias mobil. Perkumpulan Pengusaha Rental Mobil Indonesia (PPRI) menargetkan, 15 ribu unit mobil akan bergabung sampai dengan akhir 2015. Mayoritas mobil itu adalah milik individu.

Ketua Umum PPRI Hendric Kusnadi menyatakan, khusus di Jakarta, saat ini sekitar 100 orang dengan membawa kendaraannya mendaftar menjadi anggota PPRI. Tujuannya, bisa menjadi anggota taksi online, terutama melalui aplikasi GrabCar.

BACA JUGA: Presiden Jokowi: Paket Kebijakan Bisa Sampai Jilid 400

Saat ini, kata dia, total sudah sekitar 5.000 unit mobil berbagai jenis dan kapasitas mesin yang bergabung. Seluruhnya siap melayani permintaan pasar berdasar pesanan secara online itu.

"Kami terima semua jenis mobil yang penting di atas 1.200 cc," ujar dia di sela peluncuran GrabCar GrapSpeed Lamborghini di Jakarta kemarin (21/10).

BACA JUGA: Pelayaran Asing Protes ke Kemenlu Karena Ini

Dari total 5.000 unit itu, mayoritas atau 3.000 unit di antaranya merupakan keikutsertaan anggota individu. Sisanya merupakan perusahaan berbadan hukum. "Sekitar 58 PT (perseroan terbatas) yang berbadan hukum sudah bergabung," terangnya.

Selain bisa meraih pasar dari aplikasi online, para pemilik kendaraan yang bergabung itu bisa beroperasi secara resmi karena memenuhi kriteria dari Kementerian Perhubungan. "Memang untuk yang individu, mereka kan tidak berbadan hukum. Tetapi, begitu bergabung dengan PPRI, mereka menggunakan badan hukum dari kami di bawah lembaga semacam koperasi. Maka, ada iuran anggota per bulan dan itu kami kembalikan kepada mereka dalam bentuk asuransi, edukasi, serta mengurus pembayaran pajak penghasilannya," ulasnya.

BACA JUGA: Nipress Target Buka Service Center di Seluruh Indonesia

Biasanya, untuk anggota ritel alias per individu, pengendaranya adalah sang pemilik mobil. Minimal jumlah tenaga kerja, terutama pengemudi yang terlibat dalam bisnis taksi online tersebut, setara dengan jumlah kendaraan.

Hendric menilai tingginya peminat yang bergabung dengan taksi berbasis aplikasi tersebut sejalan dengan besarnya demand dari pasar. Terutama di wilayah perkotaan. Karena itu, wajar dalam waktu tidak sampai setahun, armada sudah mencapai 5.000 unit.

Saat ini taksi online itu baru beroperasi di Jakarta dan Bali saja. Dalam waktu dekat, GrabCar akan merambah kota besar lain. Di Bali, total armada sekitar 2.000 unit. "Untuk di Jakarta, kami targetkan bisa sampai 15.000 unit sampai akhir tahun ini," paparnya.

Hendric menuturkan, kehadiran taksi online memang akan menjadi pesaing utama transportasi umum yang sudah ada. Masyarakat mencari banyak alternatif kendaraan seiring belum kondusifnya alat transportasi masal di kota besar Indonesia.

Dalam sehari, pelaku bisnis taksi online tersebut berpotensi meraih pendapatan Rp 400 ribu sesuai dengan rata-rata tarif sewa. "Katakan lah dipotong Rp 100 ribu untuk bensin. Artinya, ada sisa Rp 300 ribu. Kalau rajin, per bulan, Rp 300 ribu dikali sekitar 30 hari," hitungannya. (gen/c22/tia)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Khusus Buat Generasi Muda yang Ingin Kembangkan Potensi Diri hingga Ke Luar Negeri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler