JAKARTA - Timnas tenis meja Indonesia masih menganggap Singapura sebagai kekuatan utama di SEA Games 2013. Aksi sapu bersih Singapura di SEA Games 2011 menjadi acuannya. Sadar dengan hal itu, Timnas tak berani mematok target muluk-muluk. Yon Mardiono dkk hanya ditargetkan duduk di bawa Singapura dalam perolehan medali di multieven dua tahunan tersebut.
"Yang jelas jangan sampai disalip negara lain. Di SEA Games 2011 kan Indonesia di bawah Singapura, Thailand maupun Vietnam. Itu tak boleh terulang," terang Anton Suseno, pelatih timnas.
Demi mewujudkan ambisi itu, sektor tunggal bakal menjadi pos yang paling diandalkan. Pasalnya, peluang untuk merebut emas di nomor beregu dianggap cukup kecil. Kali terakhir Indonesia bisa merebut emas nomor tunggal ialah pada SEA Games 2005 di Filipina.
"Di individu, peluang memang terbuka. Selain Yon, masih ada Vicky Supit yang bisa memberi kejutan," tambah Anton.
Timnas juga bakal ketambahan tiga pemain baru yang saat ini tengah training center (TC) di Tiongkok. Mereka ialah Novita Oktariani, Mira Fitria serta Stella Friska. Dengan bergabungnya tiga pemain tersebut, timnas diyakini bakal semakin kuat. Pengalaman selama berlatih di Tiongkok tentu membuat kemampuan ketiga atlet itu kian matang.
Anton menambahkan, prestasi Timnas tenis meja Indonesia memang tengah surut dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu berbeda dibanding ketika dirinya masih aktif bermain. Saat itu, beberapa atlet, termasuk dirinya, sukses melaju hingga ke Olimpiade. Namun, saat ini untuk meraih emas di SEA Games dianggap sebagai hal yang teramat berat.
"Ada yang salah. Tapi tidak usah diungkit-ungkit lagi. Sekarang yang penting adalah bagaimana semua bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia," tambah Anton.
Timnas saat ini menjalani latihan di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dalam sehari, para atlet berlatih dua kali, pagi dan sore hari. (jos/mas/jpnn)
"Yang jelas jangan sampai disalip negara lain. Di SEA Games 2011 kan Indonesia di bawah Singapura, Thailand maupun Vietnam. Itu tak boleh terulang," terang Anton Suseno, pelatih timnas.
Demi mewujudkan ambisi itu, sektor tunggal bakal menjadi pos yang paling diandalkan. Pasalnya, peluang untuk merebut emas di nomor beregu dianggap cukup kecil. Kali terakhir Indonesia bisa merebut emas nomor tunggal ialah pada SEA Games 2005 di Filipina.
"Di individu, peluang memang terbuka. Selain Yon, masih ada Vicky Supit yang bisa memberi kejutan," tambah Anton.
Timnas juga bakal ketambahan tiga pemain baru yang saat ini tengah training center (TC) di Tiongkok. Mereka ialah Novita Oktariani, Mira Fitria serta Stella Friska. Dengan bergabungnya tiga pemain tersebut, timnas diyakini bakal semakin kuat. Pengalaman selama berlatih di Tiongkok tentu membuat kemampuan ketiga atlet itu kian matang.
Anton menambahkan, prestasi Timnas tenis meja Indonesia memang tengah surut dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu berbeda dibanding ketika dirinya masih aktif bermain. Saat itu, beberapa atlet, termasuk dirinya, sukses melaju hingga ke Olimpiade. Namun, saat ini untuk meraih emas di SEA Games dianggap sebagai hal yang teramat berat.
"Ada yang salah. Tapi tidak usah diungkit-ungkit lagi. Sekarang yang penting adalah bagaimana semua bekerja keras untuk mengembalikan kejayaan tenis meja Indonesia," tambah Anton.
Timnas saat ini menjalani latihan di Kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Dalam sehari, para atlet berlatih dua kali, pagi dan sore hari. (jos/mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nil Maizar Pasrah Dilengserkan
Redaktur : Tim Redaksi