Target Sumbang 10 Juta Suara untuk Jokowi-JK

Senin, 26 Mei 2014 – 15:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Aliansi Nasionalis Nahdliyin (ANN) mendeklarasikan diri sebagai pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Jusuf Kalla. ANN dipimpin Edwin Henawan Soekawati sebagai Ketua Presidium Nasional  dan Sekjen dipercayakan kepada Muzaki Kholis.

"Sesuai aspirasi kader nasonalis dan nahdliyin di seluruh Indonesia dan berdasarkan rapat para pendiri, kami memutuskan dan memenangkan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden RI perode 2014-2019," kata Sirra Prayuna, yang juga salah satu Ketua Presidium ANN, ketika menyampaikan sikap politik yang telah mereka ambil menyatakan bahwa

BACA JUGA: Di Hadapan Presiden, SDA Klaim tak Bersalah

Ketua Presidium ANN lainnya Bob R Randilawe menambahkan ANN akan mengkonsoldasikan suara pemilih di seluruh Indonesia dengan target perolelan suara tambahan dari ANN untuk pasangan Jokowi-Jusuf Kalla kurang lebih 10 juta suara.

Ini untuk melengkapi target kemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla lebih dari 65 persen suara dari total jumlah pemilih yang sah. "Kami optimis dengan target tersebut, karena kami siap memperjuangkan pasangan ini untuk menang satu putaran,” kata Randilawe.

BACA JUGA: Sebut Citra Golkar Makin Positif di Tangan Ical

Sebelumnya Edwin Henawan Soekawati menjelaskan, ANN adalah wadah perjuangan kaum nasonalis, baik itu nasionalis marhaenis, kebangsaan dan nasionalis lainnya, serta kaum nahdliyin diseluruh Indonesia maupun yang berdomisili d luar negeri.

Menurut Edwin, ANN terpanggil untuk meluruskan cita-cita nasional rakyat In donesia yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 sesuai Pembukaan UUD 1945.

BACA JUGA: Presiden Minta SDA Buat Surat Pengunduran Diri

ANN kata dia merasakan bahwa cita-cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945 masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan saat ini sudah terjadi penyimpangan dari yang seharusnya yaitu Pancasila sebagai philosofisch grondslag dan pandangan hidup.

Begitu juga dengan UUD 1945 sebagai UUD negara, NKRI sebagai bentuk negara sudah mulai dikhianati secara sistematik. "Karena itu kami lahir dan menyatakan dukungan bukan sebagai  ormas yang hura-hura dan tidak mau hanya cek kosong belaka," ujar Edwin. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curigai KPK ‪Gembosi Partai Islam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler