JAKARTA - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tak mau hanya menjadi pengikut partai besar. Jika gagal memenuhi target minimal 10 persen pada pemilu mendatang, partai pendatang baru itu memilih posisi di luar pemerintahan.
"Katakan saja Nasdem ini tidak memperoleh suara di atas 10 persen, partai ini akan menempatkan posisi ya sebagai partai oposisi," tegas Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh setelah pembukaan orientasi caleg Nasdem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (3/6).
Paloh menegaskan bahwa partainya juga akan memilih untuk tidak mencalonkan siapa pun menjadi capres jika tidak mencapai jumlah perolehan suara yang ditargetkan tersebut. Dia menyatakan, sikap politik itu siap diambil karena dilandasi niat menjaga nilai perubahan yang telah menjadi spirit partainya.
"Nasdem tidak ingin menjadi partai pragmatis. Paling tidak, misi perubahan tetap terjaga meski pemerintahan bukan di tangan Partai Nasdem," imbuhnya.
Meski demikian, tandas Paloh, partainya hingga hari ini masih sangat optimistis target perolehan suara minimal itu bisa terlampaui. Sebagai langkah nyata, menurut dia, Nasdem akan meningkatkan jumlah kader yang saat ini dimiliki sebanyak 11,5 juta menjadi 30 juta.
"Nasdem partai yang percaya diri. Nasdem bukan menargetkan 3,5 persen suara, melainkan harus mendapatkan suara di atas 10 persen," tegasnya.
Pembekalan caleg itu diikuti 560 caleg DPR yang telah diajukan ke KPU. Orientasi sejenis diharapkan berlanjut hingga ke tingkat struktur partai di wilayah.
Selain itu, di tempat yang sama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. hadir. Kemarin menteri pertahanan di era Presiden Gus Dur itu diundang untuk menjadi salah seorang pembicara dalam acara tersebut.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menambahkan, partainya siap menjadi oposisi juga karena ingin menunjukkan bahwa partainya menghormati partai lain yang menjadi pemenang pemilu. "Kami menerapkan kepantasan politik. You bukan tiga besar, jangan ikut nyapres. Kita tidak usah merepotkan diri maju dalam pemerintahan," tandasnya. (dyn/c10/tom)
"Katakan saja Nasdem ini tidak memperoleh suara di atas 10 persen, partai ini akan menempatkan posisi ya sebagai partai oposisi," tegas Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh setelah pembukaan orientasi caleg Nasdem di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Senin (3/6).
Paloh menegaskan bahwa partainya juga akan memilih untuk tidak mencalonkan siapa pun menjadi capres jika tidak mencapai jumlah perolehan suara yang ditargetkan tersebut. Dia menyatakan, sikap politik itu siap diambil karena dilandasi niat menjaga nilai perubahan yang telah menjadi spirit partainya.
"Nasdem tidak ingin menjadi partai pragmatis. Paling tidak, misi perubahan tetap terjaga meski pemerintahan bukan di tangan Partai Nasdem," imbuhnya.
Meski demikian, tandas Paloh, partainya hingga hari ini masih sangat optimistis target perolehan suara minimal itu bisa terlampaui. Sebagai langkah nyata, menurut dia, Nasdem akan meningkatkan jumlah kader yang saat ini dimiliki sebanyak 11,5 juta menjadi 30 juta.
"Nasdem partai yang percaya diri. Nasdem bukan menargetkan 3,5 persen suara, melainkan harus mendapatkan suara di atas 10 persen," tegasnya.
Pembekalan caleg itu diikuti 560 caleg DPR yang telah diajukan ke KPU. Orientasi sejenis diharapkan berlanjut hingga ke tingkat struktur partai di wilayah.
Selain itu, di tempat yang sama, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. hadir. Kemarin menteri pertahanan di era Presiden Gus Dur itu diundang untuk menjadi salah seorang pembicara dalam acara tersebut.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Ferry Mursyidan Baldan menambahkan, partainya siap menjadi oposisi juga karena ingin menunjukkan bahwa partainya menghormati partai lain yang menjadi pemenang pemilu. "Kami menerapkan kepantasan politik. You bukan tiga besar, jangan ikut nyapres. Kita tidak usah merepotkan diri maju dalam pemerintahan," tandasnya. (dyn/c10/tom)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah 24 Mantan Anggota KPU yang Bandel
Redaktur : Tim Redaksi