Target Tinggi di Indonesia Timur

Senin, 11 Februari 2013 – 06:08 WIB
JAKARTA - Menurunnya perolehan suara Partai Golkar dari Pemilu 1999 ke Pemilu 2009 salah satunya disebabkan kegagalan partai berlambang beringin itu menguasai wilayah Indonesia Timur.

Pada 2014 Golkar tidak mau kecolongan lagi dengan menargetkan perolehan suara yang tinggi di kawasan Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

Ketua Pemenangan Pemilu Partai Golkar wilayah Indonesia Timur Fadel Muhammad menyatakan, perolehan kursi Golkar di DPR berkorelasi dengan kemerosotan perolehan suara partainya di Indonesia Timur. Menurut dia, penurunan itu terjadi sejak Pemilu 2004.

"Meski Golkar menang di Pemilu 2004, perolehan kursi menurun," ujar Fadel kepada peserta Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pemenangan Pemilu di kantor DPP Partai Golkar akhir pekan lalu.

Secara persentase, Golkar meraih 45,1 persen suara pileg di Indonesia Timur pada Pemilu 1999. Pada Pemilu 2004, persentasenya turun di angka 32,6 persen. "Pada 2009 paling turun. Golkar hanya mendapatkan sekitar 20 persen di Indonesia Timur," ujarnya.

Fadel tidak menampik fakta penurunan itu. Dia menyebut di beberapa wilayah Indonesia Timur memang terjadi penurunan, bahkan hingga drastis. Di Kalimantan misalnya, pada Pemilu 2009 Golkar kehilangan 12 persen suara dibanding perolehan sebelumnya. Kehilangan terbesar di wilayah Sulawesi dengan sekitar 38 persen suara lari ke parpol lain.

Sementara di Maluku dan Papua, Golkar kehilangan potensi suara 13 persen. Fadel menilai hilangnya suara itu disebabkan banyaknya parpol baru dan pesaing di Pemilu 2004 dan 2009.

"Yang mengambil suara adalah PKS dan Demokrat, serta partai-partai lain. Namun, partai-partai lain ini tidak ikut di pemilu nanti," ujarnya.

Berapa angka yang ditarget Golkar pada Pemilu 2014?Fadel menyatakan, Golkar memasang target memenangkan Indonesia Timur dengan 40 persen suara. Angka tersebut sedikit di bawah perolehan suara Golkar di Pemilu 1999, namun ideal sebagai titik balik. "Dengan fakta-fakta itu, kader tetap harus bekerja lebih keras," ujarnya.

Di luar target pemenangan pileg, Fadel menyebut upaya Golkar memenangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) sebagai presiden juga masih berat.

Saat ini berdasar survei internal, elektabilitas Ical di kisaran 16 persen, masih jauh dari pencapaian Partai Golkar yang sudah 21,3 persen. "Capres kita memang belum tinggi," ujar Fadel. (bay/c2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Tak Hadiri Rapat Majelis Tinggi Demokrat di Rumah SBY

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler