Targetkan Dwelling Time di Tanjung Priok Setara Malaysia

Kamis, 23 Juli 2015 – 16:35 WIB
Foto: dok.JPNN/ist

jpnn.com - JAKARTA--Setelah sempat diprotes Presiden Joko Widodo, berbagai upaya mengatasi masalah dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok terus dilakukan.

Menurut Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi, pihaknya menargetkan dwelling time bisa sama dengan di Port Klang, Malaysia yakni dua hari, di Thailand dua sampai tiga hari. Sedangkan di Singapura hanya sehari.

BACA JUGA: Parah! 10 Jadwal KA Ngaret, Ini Datanya

"Ada beberapa tahapan yang sudah kita persiapkan untuk mengurangi waktu tunggu proses bongkar muat hingga keluar pelabuhan. Target kita proses itu akan sama seperti yang ada di Malaysia," jelas Heru saat disidak MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi, Kamis (23/7).

Dikatakan, dibandingkan Singapura, Thailand dan Malaysia, ketiga negara tadi, di ASEAN Indonesia paling tinggi. Sebenarnya, sistem yang diterapkan di Tanjung Priok hampir sama dengan di Singapura, mulai pre customs clearance, customs clearance hingga post customs clearance.

BACA JUGA: Hari ini Diskon Tol Cipali Berakhir

Perbedaan yang menyebabkan arus barang keluar lebih cepat di Pelabuhan Singapura, karena mereka  memiliki layanan fast trade seperti Indonesia National Single Window (INSW) yang terdiri dari berbagai kumpulan lembaga dengan sistem informasi lebih cepat.

Perizinan impor sudah selesai semua di fast trade. Sedangkan tugas customs hanya clearance.

BACA JUGA: Serikat Pekerja Bakal Somasi Pelindo II

"Sementara di Tanjung Priok, bagian customs juga wajib melakukan cek kembali di Lartas, termasuk perizinan lain-lain.  Misalnya impor baja, siapa importirnya lalu persetujuan impor seperti apa," ucapnya.

Di Singapura, tarif inap kontainer di pelabuhan sangat tinggi, sehingga mau tidak mau importir harus segera mengeluarkan barang secepatnya dari pelabuhan.

"‎Di Singapura numpuk kontainer di pelabuhan mahal, sementara di luar sudah ada pergudangan‎ yang mereka bangun," tandas Heru. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertalite Lebih Mahal dibanding Premium


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler