jpnn.com, SIDOARJO - Sebanyak 200 anak TK hingga SMA meramaikan Anjungan Terminal I Bandara Internasional Juanda kemarin (1/9). Mereka membawakan tarian kolosal yang menceritakan pembangunan, kekayaan alam, serta musibah yang melanda Sidoarjo. Kegiatan tersebut juga dimanfaatkan untuk penggalangan dana bagi korban gempa di Lombok.
Salah satu tarian yang mereka bawakan adalah tari Yuk Kupang. Dengan mengenakan pakaian nelayan, anak-anak menari dengan lincah dan gemulai. Sambil membawa bakul kecil, tarian dimulai dengan gerakan menyelam. Lalu, berlanjut dengan menggoyang-goyangkan bakul seolah berhasil menjaring banyak kupang.
Selain itu, mereka membawakan tari remo Jombang, tari anoman, dan tari ikan. Endah Larasati, salah seorang penari, mengatakan bahwa dirinya berperan sebagai tokoh bupati. Yang dilakukan tidak hanya menghibur masyarakat, tetapi juga ada pesan di dalamnya. ''Kami tunjukkan destinasi wisata dan kekayaan alam melalui tarian,'' tuturnya
Ketua Yayasan Visit Sidoarjo Candra Nontah menjelaskan, kegiatan itu merupakan persiapan pemecahan rekor Muri 7.000 penari yuk kupang pada Oktober. Pesertanya merupakan perwakilan dari setiap sekolah di Sidoarjo. ''Awalnya kami yang mengajari anak-anak. Setelah itu, anak-anak bisa latihan sendiri di sekolah,'' ucapnya.
Candra menuturkan, Visit Sidoarjo memiliki visi melestarikan seni dan budaya serta mempromosikan potensi wisata Sidoarjo. Selain tari, beberapa ikon Sidoarjo turut diangkat. Di antaranya, batik Sidoarjo, kuliner kupang, dan Monumen Jayandaru. ''Saat menari, ada show dengan background Jayandaru,'' paparnya. (oby/c15/ai)
BACA JUGA: Kecamatan di Sidoarjo Bakal Miliki Kewenangan Lebih
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Jalin Matra, Kejari Panggil 62 Warga
Redaktur : Tim Redaksi