"Karena polisi dibiayai oleh uang rakyat melalui APBN, artinya Polri harus memberikan Perlindungan kepada rakyat, bukan melindungi korporasi (PTPN VII). Saya mendesak Kapolri segera manarik seluruh Pasukan Brimob dari daerah Perkebunan PTPN VII," kata Yani kepada JPNN, Minggu (29/7).
Seperti diketahui, bentrokan antara petani Kabupaten Ogan Ilir dengan polisi terkait masalah dengan PTPN Cinta Manis, Jumat (27/7) sore menyebabkan satu korban tewas, Angga bin Darmawan (12) dan lima lainnya mengalami luka tembak. Yang mengalami luka tembak ialah Jesika (16), Dut Binti Juni (30) Rusmin Bin Alimin dan dua perempuan lagi belum diketahui identitasnya dalam kondisi kritis
Anggota Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan, seharusnya pendekatan dialog dan persuasif yang dikedepankan ketika menghadapi aksi warga. Bukannya dengan persuasif dan kekerasan. "Karena warga bukanlah teroris yang harus dihadapi dengan senjata oleh pasukan Brimob," kata Yani.
Dia juga mendesak Kapolri segera untuk Memeriksa pejabat Polda Sumsel, yang memerintahkan operasi tersebut, Kapolres Ogan Ilir dan pimpinan pasukan di lapangan. "Saya juga mendesak Komnasham segera turun, untuk melakukan investigasi dan menyelidikan dugaan pelanggaran SOP atau bahkan pelanggaran HAM," bebernya.
Yani juga meminta seluruh warga agar tidak terpancing provokasi melakukan tindakan kekerasan atau tindakan balasan. "Biarkan proses hukum yang mengusut dan menyelesaikan kasus bentrok antara warga dengan polisi," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Brimob Dikerahkan Cari Pupuk, Korban Berjatuhan
Redaktur : Tim Redaksi