Tarik Pulang Jaksa Yudi, ICW Anggap Kejaksaan Agung Lemahkan KPK

Selasa, 17 November 2015 – 18:49 WIB
Ilustrasi

JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) kembali menuding ada pihak-pihak yang tengah berusaha melemahkan KPK secara sistematis. Kali ini lembaga swadaya masyarakat antikorupsi itu mengaitkannya dengan penarikan Jaksa Yudi Kristiana oleh Kejaksaan Agung.

"ICW menduga bahwa Penarikan Yudi Kristiana, dari KPK ke Diklat Kejagung merupakan bagian dari upaya sistematis untuk  pelemahan KPK dan terkait dengan kasus suap penanganan kasus dana bantuan sosial di Sumut," kata peneliti ICW Lalola Easter melalui keterangan persnya, Selasa (17/11).

Menurut Lalola, ICW mendapat informasi bahwa Yudi baru menandatangani kontrak keduanya dengan KPK yang memiliki jangka waktu empat tahun. Karena itu, seharusnya Yudi baru dikembalikan ke Kejaksaan Agung pada tahun 2019 yang akan datang.

Apalagi, lanjut Lalola, Kejaksaan Agung kabarnya berniat menempatkan jaksa yang banyak menorehkan prestasi di KPK itu di bagian penelitian dan pengembangan. "Jadi ada yang janggal dibalik "promosi" Yudi ke Kejagung. Penarikan Yudi Ini lebih tepat "dibuang" daripada dipromosikan," tegasnya.

Lebih lanjut disampaikannya, saat ini KPK sedang berusaha dihancurkan di antaranya melalui revisi UU KPK, KUHAP, KUHP dan mekanisme lain di DPR seperti fit and proper test calon pimpinan KPK. Cara lainnya adalah menyingkirkan orang-orang di dalam KPK yang berpotensi dan progresif.

Cara kedua itu, dilakukan baik dengan kriminalisasi atau pun jalan halus seperti promosi jabatan. Menurut Lalola, selain Yudi, ICW juga memperoleh informasi bahwa ada tujuh orang penyidik KPK dari Polri yang akan ditarik.

"Bisa jadi penarikan itu adalah pesanan orang-orang yang berkepentingan melemahkan KPK," tudingnya.

Dia juga mengkritisi sikap pimpinan KPK yang terkesan pasrah menerima penarikan Yudi. Padahal, patut diduga kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya pelemahan dan masih terkait kasus yang ditangani KPK.

"Pimpinan KPK harus berani menolak penarikan ini karena alasan tenaga Yudi  masih sangat dibutuhkan KPK," pungkasnya. (dil/jpnn)

BACA JUGA: Trending di Twitter: Meme Setya Novanto Si Papa Minta Saham

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Sesama, Bantu Warga Bukan Saat Kampanye Saja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler