jpnn.com - Genap dua tahun Tasya Kamila menghilang dari dunia hiburan tanah air. Dalam kurun waktu itu dia sukses merampungkan pendidikan pascasarjana. On time.
’’Alhamdulillah bisa selesai sesuai target dan lulus dengan hasil yang memuaskan,’’ ujarnya saat ditemui di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, kemarin (13/6).
BACA JUGA: Kuliah 2 Tahun di Amerika, Tasya: Kayak Baru aja Berangkat
Selama menimba ilmu di SIPA, Tasya banyak belajar tentang kebijakan publik. Secara spesifik, dia belajar menganalisis dan mengimplementasikan kebijakan publik dalam berbagai perspektif.
Misalnya, bagaimana sebuah kebijakan berdampak pada industri atau keuangan. Tasya memilih memperdalam dampak kebijakan publik di bidang energi, lingkungan, dan keuangan.
BACA JUGA: Lulus S2, Tasya Kamila Siap Terjun ke Politik
Bukan cuma teori, cewek 25 tahun tersebut memperkaya diri dengan pengalaman lapangan. Tahun lalu Tasya menjalani internship alias magang di Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Dengan titel Master of Public Administration dan pengetahuan seputar kebijakan publik, Tasya punya cita-cita besar. Dia ingin menjadi menteri. ’’Sejak lama aku pengin jadi menteri dan selalu kagum sama banyak menteri,’’ katanya. Walaupun dia sangat menikmati profesinya di bidang hiburan, dia masih menjadikan menteri sebagai tujuan hidupnya.
BACA JUGA: Sempat Puasa 18 Jam, Tasya Kamila Buru-buru Balik Indonesia
Keinginan Tasya menjadi menteri makin besar saat menghadiri ECOSOC Youth Forum yang diadakan di gedung PBB pada Februari lalu. Di situ, Tasya menyadari bahwa beberapa negara memiliki menteri yang berusia di bawah 30 tahun. ’’Itu bukti bahwa anak muda juga bisa terjun langsung ke pemerintahan dan kebijakan publik,’’ katanya antusias.
Ada banyak bidang kementerian yang diminati Tasya. Pertama, lingkungan dan kehutanan. Dia merasa sudah punya banyak pengalaman lewat berbagai kegiatan lingkungan hidup yang diikutinya. Kedua, dia juga ingin menjadi menteri di bidang energi. ’’Bisa juga sih jadi menteri keuangan karena latar belakang aku di S-1 kan akuntansi,’’ ujarnya.
Saat ini Tasya mengaku masih banyak belajar untuk bisa mencapai impiannya menjadi menteri. Dia masih ingin belajar tentang sistem politik dan pemerintahan di Indonesia. Juga memperluas jaringan. Kalau bisa, Tasya ingin memiliki koneksi atau kenalan orang yang memang aktif dalam kementerian atau pemerintahan.
Sambil menunggu waktu itu tiba, Tasya tidak diam saja. Dia ingin menerapkan ilmu seputar dampak kebijakan publik. Sebagai figur publik, dia ingin menggunakan media sosialnya untuk menyampaikan hal-hal yang berkenaan dengan kebijakan publik. Misalnya, pesan sosial dan kampanye lingkungan untuk masyarakat. (len/c22/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lulus S2, Tasya Kamila Galau
Redaktur & Reporter : Adil