jpnn.com, JAKARTA - Tasya Kamila, 24, tidak menyangka bahwa lambaian tangan ayahnya saat mengantarnya ke bandara sepekan lalu adalah tanda perpisahan selamanya.
Aktris dan penyanyi cantik itu juga harus ikhlas lantaran tidak bisa mengantar ayahnya ke peristirahatan terakhir kemarin (25/3).
BACA JUGA: Tasya Kamila: Belum Kebayang Rasanya Jadi Anak Yatim
Sebab, dia berada di New York untuk kuliah S-2 di Columbia University.
Pada Jumat sekitar pukul 17.00 ayah tercintanya H Gatot Permadi Joewono, 59, tutup usia.
BACA JUGA: Hikss..Tasya Kamila tak Bisa Hadir di Pemakaman Ayahnya
Lewat akun Instagram-nya, Tasya mengunggah video ayahnya yang sedang melambaikan tangan.
’’Mohon turut mendoakan agar almarhum diampuni segala dosanya, diharamkan dari siksa kubur,’’ tulis Tasya.
BACA JUGA: Si Anak Gembala Sedang Berduka
Seminggu lalu, Sabtu (18/3), Tasya berangkat dari Indonesia menuju ke AS.
Ketika itu Tasya diantar ayahnya hingga ke Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah mengikuti pemakaman di TPU Pangkalan Jati, Cinere, Jakarta Selatan, Isverina Andriany, ibunda Tasya, mengatakan bahwa suaminya meninggal karena terkena serangan jantung.
Menurut dia, sang suami mengeluh dadanya sakit dua hari sebelum meninggal. ’’Tapi susah diajak ke dokter,’’ kata Isverina.
Almarhum Gatot masih sempat menunaikan ibadah salat Jumat. Setelah asar, ayah Tasya kembali mengeluh sakit di bagian dada.
’’Meninggalnya di rumah, di kamar,’’ tambahnya sambil menahan tangis.
Isverina melarang Tasya pulang ke Jakarta. Sebab, putrinya tersebut saat ini melaksanakan ujian. Selain itu, pesawat dari Amerika paling cepat sampai di Indonesia hari ini.
Karena itu, baik Tasya maupun kakaknya yang juga menempuh studi S-3 di AS tidak bisa mengantar ayahnya ke peristirahatan terakhir.
’’Kakaknya yang duluan pulang minggu depan karena sudah selesai ujian S-3-nya. Kalau Tasya masih belum bisa. Dia baru bisa pulang Mei nanti mungkin,’’ ungkapnya. (glo/c15/ayi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TOP.. Begini Cara Glenn Fredly Rayakan Natal
Redaktur & Reporter : Soetomo