JAKARTA - Almarhum Ketua MPR, Taufiq Kiemas, merupakan sosok langka di mata Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid alias Yenny Wahid, putri kedua almarhum Presiden RI Abdurrahman Wahid.
Yenny menjelaskan, kematangan politik yang diperoleh Taufiq sejak era Presiden Soekarno hingga sekarang ini tak tertandingi.
"Kematangan beliau dalam berpolitik jarang tertandingi," tegas Yenny, di kediaman Taufiq, di Jalan Teuku Umar nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6) malam.
Dijelaskan Yenny, pengalaman politik Taufiq dari sejak zaman Bung Karno tertuang dalam filosofi empat pilar yang sampai akhir hayatnya selalu didengung-dengungkan suami Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri itu. "Kita berutang budi kepada Mas Taufiq," katanya.
Ia sangat menghargai semangat Taufiq, dalam mengajak bangsa untuk kembali kepada nilai-nilai empat pilar, terutama Pancasila. "Saya sangat menghargai sosok Mas Taufiq, dan selalu mengajak kita semua untuk tidak melupakan dasar-dasar negara," katanya.
Wafatnya Taufiq, membuat Yenny merasakan kehilangan sosok luar biasa dalam kancah perpolitikan Indonesia. "Kami ucapkan turut berduka cita kepada seluruh keluarga besar Mas Taufiq. Kami merasakan kehilangan yang mendalam," katanya.
Yenny mengaku cukup mengenal dan akrab dengan sosok maupun kepribadian Taufiq. Yenny menilai Taufiq juga merupakan figur matang yang mengedepankan silaturahmi untuk mencari titik temu perbedaan politik di Indonesia.
"Walau berbeda aliran politik, beliau tetap mengedepankan silaturahmi. Kami hargai beliau," ujarnya. (boy/jpnn)
Yenny menjelaskan, kematangan politik yang diperoleh Taufiq sejak era Presiden Soekarno hingga sekarang ini tak tertandingi.
"Kematangan beliau dalam berpolitik jarang tertandingi," tegas Yenny, di kediaman Taufiq, di Jalan Teuku Umar nomor 27 A, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6) malam.
Dijelaskan Yenny, pengalaman politik Taufiq dari sejak zaman Bung Karno tertuang dalam filosofi empat pilar yang sampai akhir hayatnya selalu didengung-dengungkan suami Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri itu. "Kita berutang budi kepada Mas Taufiq," katanya.
Ia sangat menghargai semangat Taufiq, dalam mengajak bangsa untuk kembali kepada nilai-nilai empat pilar, terutama Pancasila. "Saya sangat menghargai sosok Mas Taufiq, dan selalu mengajak kita semua untuk tidak melupakan dasar-dasar negara," katanya.
Wafatnya Taufiq, membuat Yenny merasakan kehilangan sosok luar biasa dalam kancah perpolitikan Indonesia. "Kami ucapkan turut berduka cita kepada seluruh keluarga besar Mas Taufiq. Kami merasakan kehilangan yang mendalam," katanya.
Yenny mengaku cukup mengenal dan akrab dengan sosok maupun kepribadian Taufiq. Yenny menilai Taufiq juga merupakan figur matang yang mengedepankan silaturahmi untuk mencari titik temu perbedaan politik di Indonesia.
"Walau berbeda aliran politik, beliau tetap mengedepankan silaturahmi. Kami hargai beliau," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Taufiq Kiemas: Bas Aku Capek
Redaktur : Tim Redaksi