Taufiq Tambah Usia, Puan Buka "Rahasia" Keluarga

Senin, 31 Desember 2012 – 20:02 WIB
JAKARTA - Politisi senior PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, hari ini genap berusia 70 tahun. Bersamaan dengan perayaan hari ulang tahun Taufiq, diluncurkan pula buku tentang suami Megawati Soekarnoputri itu.

Dalam acara perayaan ultah ke-70 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (31/12), diluncurkan pula buku berjudul Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam: 70 Tahun Taufiq Kiemas editan Trimedya Panjaitan dan Imran Hasibuan. Banyak tokoh dari berbagai latar belakang menghadiri acara itu, termasuk Presiden RI ke-3 BJ Habibie, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Prabowo Subianto dan tentunya Megawati Soekarnoputri yang tak lain istri Taufiq.

Di hadapan ratusan hadirin, Taufiq awalnya mengaku tidak berminat dengan acara perayaan ultahnya yang ke-70 itu. Namun karena desakan keluarga dan panitia, Ketua MPR RI itu luluh juga. "Memasuki usia ke 70 tahun ini adalah peristiwa monumental bagi saya, sehingga patut diperingati," ucapnya.

Ia menganggap usia yang mencapai 70 itu hanya sekedar bonus. Karenanya pria kelahiran Palembang itu akan menggunakan bonus umur itu untuk terus menyuarakan kemanusiaan dan persaudaraan.

"Baik dari kalangan masyarakat bawah sampai atas, baik kalangan pemerintah, politisi, militer, akademisi agamawan. Saya sangat bersyukur dapat bersahabat dengan mereka secara ideologis maupun politik," tegasnya.

Namun yang juga membuat Taufiq bangga adalah keberhasilannya menyatukan persepsi tentang perlunya Pancasila diaktualisasikan lagi. "Perasaan bahagia juga menyelimuti hati saya saat ini, karena saya dapat terpilih menjadi ketua MPR 2009-2014. Di samping itu berkat dukungan fraksi partai politik dan kelompok DPD di MPR kami berhasil menyamakan persepsi tentang pancasila," ucapnya.

Taufiq juga mengatakan tentang sikapnya yang kadang berseberangan dengan Megawati. Menurutnya, kritik tetap diperlukan. Hanya saja memang di internal PDIP bisa jadi tak ada yang berani mengkritik Megawati selain Taufiq.

"Mungkin yang berani ngritik cuma saya. Karena anak buah Bu Mega mungkin ga berani. Kalau saya, selain sebagai teman hidup juga teman seperjuangan. Saya tidak bisa iya iya saja. Harus ada yang mengingatkan, harus ada yang mengkritik," kata Taufiq usai acara perayaan ulang tahunnya.

Megawati yang duduk di sebelah Taufiq mengatakan, beda pikiran antara dirinya dengan sang suami adalah hal biasa. "Beda orang beda pemikiran. Tapi kan visinya yang sama," ucapnya.

Presiden RI kelima itu menegaskan, yang penting dirinya dan Taufiq disatukan dalam satu ideologi, yakni Pancasila. "Perbedaan tidak harus jadi soal, tepi jangan ada paksaan, jangan pokoknya. Karena kita ini satu bangsa yang punya tata krama," tegasnya.

Sedangkan Puan Maharani, putri pasangan Taufiq Kiemas dan Megawati saat menyampaikan sambutan pihak keluarga mengatakan, ayahnya memang figur yang sangat konsisten mengawal NKRI. Puan menuturkan pengalamannya saat  diminta Megawati agar meloloskan Taufiq sebagai Ketua MPR RI.

Menurut Puan, ibunya wanti-wanti agar Taufiq bisa terpilih dengan cara aklamasi. Akhirnya Puan melakukan lobi ke berbagai pihak. "Alhamduliilah terpilih. Saya tanya ke Ibu Mega kenapa akhirnya izinkan papa (Taufiq, red) untuk jadi Ketua MPR. Jawabnya; "siapa lagi yang bisa kita harapkan bisa mengawal NKRI kalau bukan papa kamu"," kata Puan menirukan jawaban Megawati.

Puan sembari sesekali menghentikan sambutannya karena tak kuasa menahan haru dan air mata juga membuka "rahasia" keluarga. Padahal baik Taufiq maupun Megawati setiap hari bergaul dengan para politisi.

Namun saat di rumah, Megawati dan Taufiq justru tak pernah bicara politik. Hal itu pula yang pernah ditanyakan Puan ke Megawati.

"Mama, kenapa aku nggak pernah dengar mama berdiskusi politik sama papa? Dijawab mama (Megawati), "kalau mama bicara politik sama bapakmu nanti pastinya berantem". Memang inilah keunikan dari orang tua saya," tuturnya.

Puan juga bertutur tentang bau badan ayahnya yang bisa untuk mengobati sakit. Suatu ketika Puan jatuh sakit. Sementara kedua orang tuanya lebib hanyak ke luar kota untuk kampanye.

"Ibu mega punya obat yang sangat jitu untuk saya kalau saya sakit. Sebelum pergi, Pak Taufiq satu hari gak boleh melepas kaos oblongnya. Besok sebelum pergi, kaos oblongnya dikasih ke saya untuk obat rindu. Percaya nggak percaya itu manjur sekali. Kalau tidur pegang kaos oblong bapak saya, sambil cium-cium. Ternyata itu manjur sekali, lumayan kalau biasanya sakit panas, jadi gak sakit panas," tutur Puan yang ditimpali tawa hadirin.(ara/jpnn)



BACA ARTIKEL LAINNYA... Info Sesat, Beli Terompet Bisa Tertular TBC

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler