Tawa, Emosi, dan Sedih Berbaur Jadi Satu

Minggu, 05 Maret 2017 – 11:42 WIB
Suasana kejuaraan tinju Wali Kota Cup yang digelar di Lapangan Ngara Lamo, Salero, Ternate. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Tinju adalah salah satu olahraga yang penuh emosi. Khususnya di tingkat amatir. Hal itu terlihat nampak jelas pada suasana kejuaraan tinju Wali Kota Ternate Cup yang digelar di Lapangan Ngara Lamo, Salero selama 9 hari. Seperti apa suasana dan perasaan orang-orang yang datang memadati Lapangan Ngara Lamo? Berikut laporan dari Wartawang Malut Post.

Maslan Adjid, Ternate

BACA JUGA: Tiga Petinju Malut Siap Menuju Kancah Nasional

“Saya setiap hari datang untuk menonton tinju ini. Saya senang, karena lucu dan asyik,” ujar Ipan, warga Akehuda yang sangat berminat menyaksikan pertandingan tinju, saat ditanya wartawan di sela-sela menyaksikan pertandingan tinju, Rabu (1/3) kemarin.

Kejuaraan tinju Walikota Cup yang berlangsung sejak 22 Februari lalu memang menyodot perhatian warga kota Ternate selama satu minggu belakangan ini. Bagaimana tidak, event yang dihadiri sebanyak 307 petinju dari berbagai Sasana tinju di Malut itu tampil di ring tinju dengan penuh emosional. Jangan heran, penonton yang datang memadati Lapangan Ngara Lamo itu tidak saja memberi dukungan pada Sasana yang ada di kelurahan mereka, tapi juga ingin menyaksikan laga yang mengundang tawa, emosi dan sedih itu.

BACA JUGA: Lawan Petinju Thailand, Cino: Duel Ini Hanya Pemanasan

Para penonton sesekali memecahkan tawa mereka, ketika satu partai memasuki ronde kedua atau ketiga. Pada detik-detik itu, petinju pun sudah kecapean dan bahkan ada yang harus memilih mengalah sendiri dengan tidak lagi melanjutkan pertandingan.

Ada juga momen-momen yang tak kalah menair, ketika kedua petinju tampil dengan penuh emosi. Terlihat jelas, para petinju pun sudah mengabaikan teknik-teknik tinju yang pernah diajarkan pelatih mereka. Jep andalan, pukulan cepat nan mematikan pun tak lagi terlihat seiring stamina petinju yang sudah habis terkuras.

BACA JUGA: Tiga Petinju Muda Kepri Uji Coba ke Thailand

Petinju pun tampil dengan stamina apa adanya. Apa yang terjadi? Penonton pun memecahkan tawa dengan keras sambil berteriak memberi dukungan.

Momen sedih pun ada di antara keriuhan itu. Ada petinju yang terkena pukulan dan mengeluarkan darah, para penonton pun merasakan kesedihan yang dalam. Bahkan ada yang enggan menonton lagi dan mengaku tidak rela andai anak harus menjadi petinju.

“Saya takut lihat kalau ada petinju yang hidungnya berdarah. Saya takut kalau dia kenapa-kenapa,”ujar Fitri, salah satu penonton yang nyaris tidak pernah absen menyaksikan pertandingan.

Kejuaraan yang dihelat di Lapangan Ngara Lamo ini memang terlihat tiadak pernah sepi penonton sejak pertama kalai dibuka secara resmi oleh Menpora, Imam Nahrawi pada 22 Februari lalu. Lokasi turnamen memang cukup strategis. Lapangan Ngara Lamo yang berada tepat di depan Kedaton Ternate ini adalah sentral keramaian Kota Ternate.

Para penonton yang hadir menyaksikan kejuaraan adu jotos itu bukan saja penggemar tinju, tapi datang dari berbagai kalangan. Anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua turut memberi memadati area pertandingan. Euforia penonton sangat tinggi, ketika petinju dari masing-masing sasana tampil.
Terutama sasana Kota Ternate yang begitu banyak suporternya. Tak kala jau, sasana yang berasal dari luar Ternate, seperti Haltim, Halut, Morotai dan Halbar juga mendapat support yang luar biasa meriahnya. Suporter dari masing-masing sasana itu ikut menyemangati dengan teriakan semangat kepada petinju yang sedang bertanding.

Sarjani, salah satu penggemar nonton tinju mengaku senang menyaksikan turnamen tersebut. Menurutnya, turnamen tinju kali ini banyak sasana yang terlibat. Dia mengatakan, dengan adanya Event yang melibatkan banyak sasana itu tentu bisa menciptakan bibit baru Petinju Malut yang nantinya bisa bertanding di kejuaraan Nasional. Selain itu, dengan adanya event seperti ini bisa menamba penghasilan para pedagang yang berjualan di kawasan Lapangan tersebut.

“Penghasilan pedagang akan bertamba selama berlangsungnya pertandingan tersebut,” tutur Sarjani. Dia berharap kedepan turnamen Walikota Cup terus digelar, agar cabang olahraga Tinju di Malut bisa berkembang dengan baik dan bisa mebangkitkan semangat petinju untuk terus berprestasi.(*/JPG)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertina Rekrut Lima Petinju Baru Pelatnas


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler